SELAMAT DATANG DI PKS CIANJUR ZONDA DUA # TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA # FOLLOW KAMI DI TWITTER @pks_cianjur

Jumat, 08 Juli 2011

Soal Surat MK, PKS Desak Polri Tetapkan Tersangka Lain


Metrotvnews.com, Jakarta: Pengakuan Anggota Komisi Pemilihan Umum I Gusti Putu Artha soal penawaran Dewi Yasin Limpo atas sejumlah uang untuk meloloskan menjadi anggota DPR harus ditindaklanjuti. Pengakuan Putu bisa menjadi bukti tambahan bahwa pemalsuan dan penggelapan surat Mahkamah Konstitusi (MK) tidak hanya melibatkan staf MK, tapi juga komisioner KPU.

“Keberanian Saudara Putu untuk mengungkap pertemuannya dengan Dewi Yasin Limpo patut diapresiasi. Keterangannya menjadi tambahan bukti bahwa ada komisioner KPU yang terlibat pada waktu itu," kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf dalam pernyataan tertulis, Kamis (7/7).

Ia akan meminta Panja Mafia Pemilu untuk mengundang Putu pada rapat selanjutnya. Di sisi lain, Muzzammil mendesak Polri segera menetapkan tokoh utama dalam kasus pemalsuan dan penggelapan surat MK. Sebab, bukti dan keterangan yang didapatkan oleh Panja sudah cukup untuk menjadi dasar penetapan tersangka selain Mashuri Hasan.

“Masyhuri Hasan kemungkinan besar hanya aktor lapangan. Saya minta Polri jangan ragu untuk segera menetapkan status tersangka terhadap aktor intelektual dalam kasus ini,” Kata anggota DPR dari Daerah Pemilihan Lampung 1 itu.

Menurut Muzzammil, jika ini direspon cepat maka kepercayaan publik terhadap Polri akan kembali. Hal itu juga berdampak positif bagi perbaikan mekanisme kerja internal KPU dan MK di masa yang akan datang. “Penyelesaian tuntas kasus ini akan mendorong kewaspadaan publik ke depan untuk mengawasi kerja KPU pusat sampai daerah dan juga MK,” kata Muzzammil.(Andhini)

Ecky Awal Muharram : PKS desak pemerintah perbaiki sistem pengendalian internal terkait BPK


JAKARTA. Fraksi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) mendesak pemerintah memperbaiki sistem pengendalian internal (SPI) yang dapat mempengaruhi opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada pemeriksaan laporan keuangan kementerian/lembaga (LKKL).

"Opini WDP (wajar dengan pengecualian) pada APBN 2010 itu bukti masih lemahnya SPI. Kami mendesak pemerintah memperbaiki hal itu. Sebab, khawatirnya itu bisa mempengaruhi opini BPK," ungkap juru bicara Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam, pada paripurna, Kamis (7/7).

Sebagai informasi, opini WDP pada laporan keuangan pemerintah pusat LKPP APBN 2010 itu lantaran pemerintah masih mengalami masalah dalam hal penagihan/pengakuan/pencatatan perpajakan, pencatatan uang muka Bendahara Umum Negara (BUN) tidak memadai, permasalahan dalam pengendalian atas pencatatan piutang pajak dan permasalahan dalam pelaksanaan inventarisasi dan penilaian (IP) aset tetap.

Pengecualian yang digarisbawahi oleh BPK itu, menurut Ecky, harus diperbaiki dengan menindaklanjuti temuan BPK, perbaikan penagihan piutang pajak, perbaikan pencatatan uang muka Bendahara Umum Negara (BUN), sinkronisasi pencatatan pajak antara dokumen penetapan pajak dengan catatan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, serta memperbaiki inventarisasi dan penilaian (IP) aset tetap.

Meski banyak kelemahan pada LKPP APBN 2010, fraksi itu mengapresiasi upaya pemerintah dalam mempertahankan kualitas laporan keuangan sehingga tetap pada level stabil WDP. "Kami cukup mengapresiasi opini WDP yang didapat dua tahun berturut-turut. Itu jauh lebih baik dibanding opini 2008 ke belakang yang hanya dapat disclaimer (tidak menyatakan pendapat)," papar dia.

Pemerintah perbaiki mekanisme 4 kelemahan

Ecky lalu mengimbau, agar pemerintah pusat menaruh perhatian lebih pada K/L yang belum dapat memenuhi opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Untuk diketahui, sebanyak 53 K/L mendapat opini WTP, 28 K/L mendapat opini WDP, dan dua K/L diberi opini disclaimer oleh BPK.

Mengenai empat kelemahan yang membuat LKPP APBN 2010 diberi opini WDP, pemerintah pusat mengklaim, telah mengupayakan perbaikan dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan penagihan, pengakuan dan pencatatan penerimaan perpajakan.

Mengenai pencatatan uang muka BUN yang dinilai tidak memadai, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No78/PMK.05/2011 tentang Penyelesaian Backlog atas Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri melalui Mekanisme Rekening Khusus yang Ineligible (tidak memenuhi syarat).

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No119/KMK.05/2011 telah ditetapkan uang muka BUN yang tidak memenuhi syarat itu mencapai Rp1,85 triliun. Selanjutnya, pemerintah akan memperbaiki administrasi pengelolaan rekening khusus dan menyusun proses bisnis secara terintegrasi.

Pencatatan terintegrasi itu disebutkan agar dapat menghasilkan jumlah piutang pajak yang lebih akurat dan meminimalisasi perbedaan pencatatan piutang pajak.

Lalu, soal permasalahan aset tetap pemerintah menjanjikan akan mendorong setiap K/L melakukan verifikasi dan validasi hasil IP barang milik negara (BMN) sehingga selisih antara hasil IP dengan pencatatan di neraca dapat terselesaikan.

Sementara, aset tetap yang belum sepenuhnya dilakukan IP akan segera diselesaikan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan. Untuk mengatasi risiko penyusutan aset tetap, pemerintah tengah merumuskan aturan dan mekanisme tentang penerapan penyusutan aset tetap.

Soal penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pun akan diupayakan ketepatan waktu penyetoran dan mendorong setiap K/L yang melakukan pengelolaan PNBP di luar mekanisme APBN untuk segera mempercepat proses penyusunan dasar hukum pungutan PNBP yang ada.

Selain permasalahan tersebut, pemerintah memang masih harus memperbaiki kesalahan penelaahan dan pengawasan penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga (RKAKL) dan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Untuk itu, pemerintah diminta untuk memperhatikan ketentuan dan mengintensifkan sosialisasi penerapan bagan akun standar (BAS).

Bahkan, untuk masalah pencatatan hibah, pemerintah menjanjikan untuk mendorong penerapan sistem akuntansi hibah pada K/L melalui kegiatan sosialisasi, pengawasan, dan rekonsiliasi terhadap penerimaan hibah.

Selain upaya tersebut, pemerintah akan mengupayakan perbaikan SPI dan menindaklanjuti temuan-temuan BPK. "Kalau ada temuan, kita coba lakukan penyempurnaan business process dan SOP (standard operating procedure)," ucap Menteri Keuangan Agus Martowardoyo.

Kamis, 07 Juli 2011

Heryawan Presentasi Peluang Investasi di Amerika


Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan menyampaikan presentasi potensi dan peluang investasi di Jawa Barat dalam forum bisnis di Willard Intercontinental, Washington DC, Amerika Serikat, pada 8-9 Juli 2011.

Potensi yang dipromosikan di antaranya geotermal, pembangunan bandara internasional dan fasilitasnya, industri daging ternak sapi (beef cattle industry), serta tenaga trampil keperawatan.

Kepala Biro Humas Protokol dan Umum Pemprov Jawa Barat Ruddy Gandakusumah mengatakan, Pemprov Jabar turut berpartisipasi dalam kegiatan meningkatkan pencitraan Indonesia sebagai negara tujuan investasi kepada dunia usaha dan masyarakat dunia di Amerika Serikat.

“Event tersebut penting yang diselenggarakan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) merupakan ajang promosi guna menarik investor Amerika Serikat agar mau menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Ruddy dalam keterangannya kepada wartawan di Press Room Gedung Sate Jalan Diponegoro, (Kota Bandung, Rabu (6/7/2011).

Menurut Ruddy, Pemprov Jabar akan memanfaatkan momen tersebut seoptimal mungkin dengan mengirim delegasi yang dipimpin langsung Gubernur didampingi Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jawa Barat Agus Gustiar dan Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Jawa Barat Herdiwan.

“Potensi yang dipromosikan adalah geotermal, pembangunan bandara internasional dan fasilitasnya dengan kebutuhan biaya Rp8,1 triliun, industri daging ternak sapi, serta tenaga terampil keperawatan dengan nilai kebutuhan investasi 17 Juta dolar AS,” tandasnya.

Ruddy menuturkan, Gubernur akan berbicara di depan para pengusaha Amerika juga organisasi-organisasi seperti US–Indonesia Chamber of Commerce (AICC), Asia Society, US–ASEAN Business Council dan USINDO yang beranggotakan kalangan usaha AS.

Upaya ini dilakukan untuk menarik investor/pengusaha Amerika Serikat untuk berinvestasi di Jawa Barat, baik investasi infrastruktur maupun direct investment. [gin]

Rabu, 06 Juli 2011

Ecky Awal Muharram : Penyaluran Dana PMN Jangan Ditunda-tunda!


JAKARTA - Koordinasi untuk penyaluran Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi perusahaan BUMN agar dilakukan secara cepat dan tepat.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Ecky Awal Muharram dalam keterangan tertulisnya kepada sejumlah media massa Selasa (5/7/2011).

"Kalau sudah sepakat untuk diselamatkan harus segera dilakukan, jangan ditunda-tunda. Penundaan waktu berarti akan ada penambahan biaya yang harus dikeluarkan, biaya bunga, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dll. Belum lagi nasib karyawan yang menjadi terkatung-katung," tegasnya.

Untuk itu, dirinya kembali menegaskan pentingnya koordinasi antarinstansi pemerintah dalam mengelola perusahaan pelat merah yang memiliki nilai strategis.

"Koordinasi ini penting, karena persoalan BUMN bukan hanya keuangan, tapi juga di beberapa sektor lain," imbuhnya.

Sehingga, menurutnya, jangan sampai pemerintah salah sasaran dalam memberikan dana segar ini. Serta jangan sampai pemerintah menganggap jika pemberian PMN ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

"Jangan sampai pemerintah berpikir hanya dengan memberikan PMN maka masalah otomatis selesai. Business plan dan koordinasinya harus jelas. Koordinasi ini bukan hanya terkait BUMN yang hampir bangkrut, tapi juga untuk pengembangan BUMN yang sehat," pungkasnya. (sumber okezone)

Selasa, 05 Juli 2011

Tujuh Faktor Penghancur Keharmonisan Keluarga


SUNGGUH indahnya hidup ini bila kita menikah dengan orang yang kita cintai dan orang itu adalah idaman atau pujaan hati kita. Dunia seolah hanya milik berdua, begitu terasa indah bagai hidup disurga, taman penuh bunga semerbak harum mewangi.

Bayangan pendamping idaman sering waktu hadir begitu nyata dalam keseharian, masa manis dan indah terlewati. Begitu kehidupan rumah tangga dijalani, berbagai kesulitan dilewati, sang pendamping terlihat sosok sejatinya. Partner hidup yang tidak simpatik bahkan menyebalkan. Perilaku buruk mulai terlihat, sangat berbeda dengan yang kita kenal sebelum menikah dulu.

Sifat yang santun, ramah dan penuh kasih sayang yang dulu ada pada dirinya, kini seolah sirna, diganti dengan perilaku yang kasar dan keras menghambur dalam kehidupan sehari-hari sehingga pendamping hidup kita yang disebut sebagai qurrata a'yun atau penyejuk hati benar-benar hanyalah impian, sulit untuk diwujudkan.

Padahal Rasulullah mengingatkan kita bahwa salah satu ciri di dalam keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah adalah adanya kelembutan dan kasih sayang pada keluarga itu. “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu keluarga maka Allah akan memasukkan rasa kelembutan dan kasih sayang dalam diri mereka.”(HR. Imam Ahmad).

Tercerabutnya kelembutan dan kasih sayang dari dalam seorang suami atau istri menyebabkan diri mereka bagai ongkokan kebusukan yang memperkeruh suasana di dalam Rumah tangga. Hilang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dari dalam diri pasangan suami istri menyebabkan carut marutnya sebuah rumah tangga. Akibatnya timbullah prasangka-prasangka buruk penuh kebencian, ketenteraman telah hilang membuat keluarga terancam kolaps.

Pendampingku idamanku bukan sosok diluar sana namun meletakkan diri kita sebagai sosok idaman bagi orang yang kita cintai. Kitalah yang menjadikan pendamping idaman bagi keluarga kita, Pendamping idaman adalah sebuah upaya untuk menjaga keluarga kita dari kehancuran. Apapun yang terjadi, kitalah yang harus berupaya menjaga keluarga agar tetap utuh, indah dan bahagia. Ada tujuh faktor yang orang sering mengabaikan yang bisa menyebabkan kehancuran sebuah keluarga. Di antaranya adalah.

Pertama, Akidah yang keliru atau sesat, misalnya mempercayai kekuatan dukun, magis. Bimbingan dukun bukan saja membuat langkah hidup tidak rasional, tetapi juga bisa menyesatkan pada bencana yang fatal.

Kedua, Makanan yang tidak halalan thayyiban. Menurut hadis Nabi, sepotong daging dalam tubuh manusia yang berasal dari makanan haram, cenderung mendorong pada perbuatan yang haram juga (qith`at al lahmi min al haram ahaqqu ila an nar). Semakna dengan makanan, juga rumah, mobil, pakaian dan lain-lainnya.

Ketiga, Kemewahan. Menurut al Qur’an, kehancuran suatu bangsa dimulai dengan kecenderungan hidup mewah, mutrafin.

وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيراً

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS al Israa’:16).

Sebaliknya kesederhanaan akan menjadi benteng kebenaran. Keluarga yang memiliki pola hidup mewah mudah terjerumus pada keserakahan dan perilaku manyimpang yang ujungnya menghancurkan keindahan hidup berkeluarga.

Keempat, Pergaulan yang tidak terjaga kesopanannya (dapat mendatangkan WIL dan PIL). Oleh karena itu suami atau isteri harus menjauhi berduaan dengan yang bukan muhrim, sebab meskipun pada mulanya tidak ada maksud apa-apa atau bahkan bermaksud baik, tetapi suasana psikologis berduaan akan dapat menggiring pada perselingkuhan.

Kelima, Kebodohan. Kebodohan ada yang bersifat matematis, logis dan ada juga kebodohan sosial. Pertimbangan hidup tidak selamanya matematis dan logis, tetapi juga ada pertimbangan logika sosial dan matematika sosial.

Keenam, Akhlak yang rendah. Akhlak adalah keadaan batin yang menjadi penggerak tingkah laku. Orang yang kualitas batinnya rendah mudah terjerumus pada perilaku rendah yang sangat merugikan.

Ketujuh, Jauh dari agama. Agama dalah tuntunan hidup. Orang yang mematuhi agama meski tidak pandai, dijamin perjalanan hidupnya tidak menyimpang terlalu jauh dari rel kebenaran. Orang yang jauh dari agama mudah tertipu oleh sesuatu yang seakan-akan menjanjikan padahal palsu.*
(sumber : Hidayatullah.com)
M. Agus Syafii. Penulis tinggal di Ciledug, Tangerang

Aboe Bakar : Indonesia Krisis Kepemimpinan


Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi PKS DPR RI Aboe Bakar menilai dinamisasi politik dan hukum di tingkat nasional yang menghangat saat ini merupakan salah satu persoalan bangsa yang bersumber pada adanya krisis kepemimpinan.

"Seharusnya para tokoh menjadi panutan masyarakat, sayang kalau mereka saling serang. Ini pertanda Indonesia sedang mengalami krisis kepemimpinan," ujar Aboe Bakar menanggapi para tokoh nasional yang saling serang antara satu dengan yang lain

Dia mencontohkan ketua DPR dan DPD saling serang pernyataan terkait wacana pembangunan Gedung DPD, Ketua MK dan mantan Hakim MK juga saling membuka "kartu" hingga mantan menteri mengolok-olok menteri-menteri yang diduga telah melakukan kebohongan publik.

Terkait perang pernyataan antara pimpinan DPR dan DPD, anggota Komisi III itu menyarankan agar Marzuki Alie dan Laode Ida segera menghentikan lontaran saling serang mereka di media.

"Sudahlah, Pak Marzuki itu ketua DPR, sedangkan Laode pimpinan DPD. Tak elok rasanya kalau mereka saling serang di media," ujarnya.

Persoalan pembangunan gedung, menurut dia, bisa dibicarakan dengan duduk bersama, sementara perang kata-kata harus segera dihentikan.

Imbauan serupa juga dialamatkan kepada Ketua MK Mahfud MD dan mantan hakim MK Arsyad Sanusi karena bila hal ini terus dilanjutkan maka kepercayaan masyarakat terhadap MK akan turun.

"Mereka berdua kan pernah membesarkan MK, sungguh disayangkan kalau sekarang saling serang dan saling memojokkan. Dalam kondisi apapun wibawa institusi MK harus tetap dijaga oleh ketua dan alumninya," ujarnya.

Sementara untuk persoalan surat palsu, ia berpendapat, hal itu sebaiknya diserahkan pada proses hukum saja.

Untuk kasus olok-olok mantan menteri, Aboe mengingatkan Yusril Izha Mahendra agar melakukan komunikasi politik dengan baik dan tidak perlu mencaci para pejabat negara yang telah dinilainya salah.

"Tak elok pula kalau Yusril mencaci maki Menkumham dan Jaksa Agung. Bagaimanapun Yusril juga mantan menteri dan mantan ketua partai. Sebagai tokoh publik seharusnya ia memberi contoh yang baik," ujarnya.

Saran senada juga diberikan Aboe kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa berkaitan dugaan permintaan maaf fiktif dubes Arab saudi.

"Menlu harus menunjukkan kredibilitasnya, bila tidak bohong sebaiknya segera buat klarifikasi. Namun jika tidak, maka segera minta maaf dan mundur," demikian Aboe.

Ecky : MUI Jangan Mau Jadi Bemper Pemerintah


INILAH.COM, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk berpartisipasi dalam mengamankan penyaluran dan penggunaan BBM bersubsidi, dinilai sebagai cermin ketidakmampuan pemerintah mengambil keputusan.

Menurut anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi PKS, Ecky Awal Mucharam, kalau sekadar imbauan moral untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi tidak jadi masalah. Namun, membawa-bawa agama dinilai sudah terlalu jauh.

"Dengan langkah ini Kementerian ESDM jadi seperti kehilangan akal
sehat, karena di satu sisi Menteri Keuangan sudah teriak subsidi BBM
melonjak. Akhirnya MUI yang dijadikan bemper," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (1/7/2011).

Ia menyarankan pemerintah mencari jalan lain kalau ingin beban subsidi BBM turun. "Lebih baik menggunakan cara yang terukur, seperti pembatasan konsumsi. Dengan pembatasan konsumsi, kan lebih bisa diukur dengan jelas," ujarnya.

Dalam pandangan anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Barat III ini,
pemerintah tidak pantas menaikkan harga BBM bersubsidi tanpa membenahi dulu pemborosan dan kebocoran anggaran negara terlebih dahulu.

Sebagaimana diberitakan, Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral baru-baru ini mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk berpartisipasi dalam mengamankan penyaluran dan penggunaan BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

Terkait kerjasama dengan MUI tersebut, pemerintah berjanji dalam membuat kebijakan ke depannya akan selalu melibatkan lembaga ini. Timbul wacana kalau MUI akan mengeluarkan fatwa haram bagi orang kaya membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi alias premium. [bar]

Senin, 04 Juli 2011

Ecky PKS : Kasus iPad, Hukum Jangan Tebang Pilih


JAKARTA--MICOM: Ditangkapnya penjual iPad di forum online terbesar di Indonesia merupakan bentuk penggunaan UU yang tidak esensial dan tidak sesuai dengan semangat dibuatnya UU tersebut. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi VI DPR Ecky Awal Mucharam dalam siaran pers yang diterima mediaindonesia.com, Minggu, (3/7).

Menurut politisi PKS tersebut, penangkapan penjual iPad karena dianggap melanggar UU Perlindungan Konsumen tersebut seharusnya tidak terjadi karena ada yang lebih penting untuk diusut, yaitu penyelundupan BlackBerry di Tanjung Priok yang hingga kini belum ada kejelasannya sejak Januari 2011 lalu.

“Itu sampai kontainer ukurannya, ribuan unit yang diselundupkan. Kalau aparat punya niat yang benar, seharusnya yang itu dulu yang dibereskan. Itu. kalau lolos masuk ke pasaran kan, juga tidak punya manual book berbahasa Indonesia, ilegal pula. Jangan karena ada beking politik jadi tidak diusut," kata Ecky.

Ecky menambahkan bahwa sudah umum menemukan produk elektronik yang tidak memiliki manual book berbahasa Indonesia, bahkan di pusat-pusat perbelanjaan besar. Sehingga, tidak perlu menjebak di forum online, karena di depan mata sudah banyak.

Selain itu, sudah diklarifikasi orang Kementerian Perdagangan bahwa iPad tidak termasuk barang yang wajib memiliki manual book berbahasa Indonesia.

"Kasus ini tidak esensial, dan bukan untuk hal seperti ini UU tersebut dibuat. Semangatnya itu untuk melindungi rakyat Indonesia, bukan justru dipakai untuk menjebak rakyat sendiri oleh oknum aparat," tambahnya.

Tidak adanya UU Perdagangan juga menjadi penyebab terjadinya kasus tersebut. Indonesia masih menggunakan UU Perdagangan peninggalan zaman Belanda, sehingga dinilai sudah tidak relevan lagi dengan keadaan saat ini.

Ecky juga mendesak pemerintah untuk tegas dan tidak tebang pilih jika memang mau serius melaksanakan Undang-Undang.

"Sampai sekarang Menteri Perdagangan tidak juga menyelesaikan UU Perdagangan untuk diajukan kepada DPR, padahal ini UU inisiatif pemerintah. Ibu Menteri sudah 2 periode, dan pembahasan UU Perdagangan sudah dilakukan sejak periode pertama Ibu Menteri menjabat tapi belum selesai juga,” tuturnya. (*/OL-11)

SYAFAQAH


Oleh: M. Indra Kurniawan, S. Ag.

Syafaqah artinya lembut dan halusnya perasaan. Dalam makna positif syafaqah diartikan sebagai sikap jiwa yang selalu ingin berbuat baik dan menyantuni orang lain serta penuh kasih sayang.

Sikap seperti ini digambarkan Allah SWT dalam QS Ali Imran: 159,

”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Syafaqah itu diperintahkan oleh Nabi

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal ini, dalam kondisi apa pun syafaqah selalu tertanam dalam hatinya yang mulia.

Banyak contoh mengenai hal ini, salah satunya adalah saat berkecamuk perang Uhud dimana kondisi kaum muslimin dalam keadaan terdesak, Rasullah sendiri luka-luka, pipinya pecah dan beberapa giginya rontok akibat tombak kaum musyrikin, beliau tetap menghiasi dirinya dengan syafaqah. Beliau menolak ketika diminta mengutuk dan menyumpahi kaum musyrikin. Beliau malah berdo’a: ”Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku, sebab mereka itu tidak mengerti…”

Demikianlah, syafaqah menjadi ciri hati seorang mu’min. Sikap ini berlaku umum, bukan hanya diantara sesama mu’min.

Thabrani meriwayatkan bahwa pada suatu saat Rasulullah bersabda di hadapan para sahabat: ”Tidak sempurna iman kalian kecuali kalian berkasih sayang.” Mendengar hal itu salah seorang sahabat berkata: ”Kami semua telah berkasih sayang..”. Rasulullah kemudian menjelaskan: ”Sesungguhnya yang kumaksud bukanlah hanya berkasih sayang antara salah seorang kalian kepada sahabatnya (sesama mu’min), akan tetapi berkasih sayang ’aamah (secara umum)”

Sementara mereka yang berhati kejam dinilai oleh Nabi kita sebagai orang yang paling jauh dari Allah SWT. Beliau bersabda:

”Sesungguhnya manusia yang paling jauh dari AllahYang Maha Tinggi adalah orang yang berhati kejam (al-’aasi-l qolbi)”. (HR. Thabrani)

Jadi, tidak alasan bagi kita untuk tidak menghiasi diri dengan syafaqah, terlebih lagi jika kita renungkan firman Allah berikut ini,

”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS. Al-Anbiya: 107).

Menempatkan Syafaqah dalam sikap yang positif

Lembut dan halusnya perasaan harus ditempatkan dalam sikap yang positif, contohnya adalah:

Menyayangi anak

Suatu saat salah seorang sahabat yang bernama Al-Aqra bin Habis At-Tamimi melihat Rasulullah menciumi cucunya dengan penuh kasih sayang, ia lalu berkata di hadapan Nabi bahwa dirinya memiliki 10 orang anak, dan tak pernah satu pun diciumnya. Nabi kemudian bersabda: ”Siapa yang tidak menyayangi, tentu tidak akan disayangi…”

Menyayangi anak—sebagai bukti adanya syafaqah—tentu harus diwujudkan pula dengan tindakan-tindakan lain seperti memberinya gizi yang cukup (2: 233), memberi pendidikan yang baik sebagaimana diperintahkan Nabi, ”Tidak ada pemberian yang paling utama yang diberikan seorang ayah kepada anaknya dari memberikan didikan yang baik (HR. Tirmizi), dlsb.

Santun dalam berbicara

Rasulullah SAW bersabda kepada istrinya, Aisyah r.a., ”Sesunggunya diantara kelompok manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah ta’ala adalah mereka yang dijauhi manusia untuk menghindari kejahatannya”.

Hadits ini diriwayatkan Bukhari, berkaitan dengan keheranan Aisyah ra. ketika melihat Rasulullah berbicara dengan lemah lembut kepada seseorang yang disebut oleh Rasullah sebagai bi’sa akhul ’asyirah (saudara kerabat yang buruk).

Peka terhadap kesulitan orang lain

Seorang muslim harus dapat merasakan suka duka yang dialami saudara-saudaranya, karena mereka hakekatnya adalah satu tubuh yang saling menguatkan.

Ibnu Abbas dalam suatu riwayat dari Baihaqi pernah diceritakan sejenak meninggalkan i’tikafnya, karena dia pernah mendengar Nabi bersabda: ”Barangsiapa pergi untuk berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya dan berhasil, itu lebih baik daripada beri’tikaf di masjid selama sepuluh tahun. Dan barangsiapa beri’tikaf sehari dengan niat ingin memperoleh keridhoan Allah, baginya Allah akan menjadikan tiga parit lebih jauh dari dua ufuk Ttimur dan Barat yang akan memisahkannya dari neraka”.

Begitulah syafaqah diwujudkan dalam sikap yang positif. Sementara itu sifat mudah tersinggung, cepat marah, mudah kecewa juga lahir dari kelembutan dan kehalusan perasaan. Akan tetapi ini adalah syafaqah yang negatif yang harus kita jauhi.

Kiat menghaluskan perasaan

Syafaqah dapat dibentuk melalui nilai, sarana dan lingkungan pendidikan serta pembinaan, sebagaimana Rasulullah dididik dalam nilai dan lingkungan yang membuat beliau memiliki kehalusan jiwa dan perasaan.

Ada beberapa kiat yang bisa kita coba untuk mengahaluskan perasaan, diantaranya adalah:

Tingkatkanlah tilawah dan tadabbur Qur’an kita.
Banyak-banyaklah menyebut dan mengingat nama Allah dalam setiap gerak langkah hidup kita.
Perbanyaklah interaksi dengan hadits-hadits dan sirah Nabi serta riwayat para sahabat. Terutama yang berkaitan dengan kehalusan jiwa dan perasaan.
Bangun dan carilah lingkungan yang kondusif / berjama’ah dalam kebaikan.
Selalu sadar dengan hakikat kehidupan, bahwa tujuan utama kita adalah keridhoan Allah SWT, bukannya dunia yang fana ini.

Hikmah bersifat halus

Hikmah bersifat halus dan lembut yang paling nyata adalah seperti yang disebutkan firman Allah SWT dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 159 di atas. Kelembutan akan membuat orang mendekat, sedangkan bersikap keras dan berhati kasar akan membuat orang menjauh.

Jadi sifat lemah lembut apa pun alasannya haruslah diutamakan, bahkan ketika kita berhadapan dengan orang paling ingkar sekalipun. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT,

”Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut”. (QS. Thaha: 44)

Ayat ini adalah perintah Allah kepada Musa dan Harun untuk berdakwah kepada Fir’aun yang terkenal dengan kesombongannya yang luar biasa, yakni mengaku sebagai tuhan. Kalau kepada orang sebejad Fir’aun saja harus berlemah lembut, apalagi kepada saudara kita sesama muslim?

Tapi tentu saja ini bukan berarti menghilangkan sikap tegas dan keras pada orang yang ingkar dan melecehkan agama Allah. Harus difahami bahwa tegas dan kerasnya seorang muslim, juga karena adanya syafaqah. Mereka berjihad hanyalah untuk menyeru manusia kepada khaliq, berorientasi pada akhirat yang kekal serta menegakkan keadilan dan membebaskan manusia dari kezaliman. Mereka berdakwah dan beramar ma’ruf nahi munkar karena cinta dan kasih sayang yang tertanam dalam diri-diri mereka.

Inilah syafaqah….mudah-mudahan kita dapat memahaminya.

* * * * *

Daftar Bacaan:

Akhlak Seorang Muslim, Muhammad Al-Ghazaly
Etika Islam, Miftah Faridl
Kurikulum Tarbiyah Islamiyah II, Tim Raudhotul Jannah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More