SELAMAT DATANG DI PKS CIANJUR ZONDA DUA # TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA # FOLLOW KAMI DI TWITTER @pks_cianjur

Jumat, 12 Agustus 2011

Ketua MUI Bojongpicung Sambut Baik Kehadiran Aleg dari PKS


Tak kenal maka tak sayang, ungkapan itu yang di lontarkan Ketua MUI Kecamatan Bojongpicung K.H. Siradjudin ketika menerima kedatangan Anggota Legislatif DPR-RI dari F-PKS H.Ecky Awal Muharram di kediamannya di Kampung Kimerak Desa Bojongpicung Kecamatan Bojongpicung,Rabu (10/8).
Selama ini masih ada anggapan di masyarakat Bojongpicung yang menganggap PKS berbeda dengan pemahaman yang mereka yakini,lajut K.H. Siradjudin yang juga Ketua PC.Nahdlatul Ulama Kecamatan Bojongpicung tetapi dengan adanya silaturahmi dengan pengurus dan aleg dari PKS maka stigma di masyarakat akan berbeda dan diharapkan PKS akan mendapatkan simpati dan dukungannya dari masyarakat,apalagi kader-kader PKS yang berada di wilayah bojongpicung sudah mulai diterima kehadirannya ini di buktikan dengan ditunjuknya Ketua DPC PKS Bojongpicung Saepudin Nata menjadi pengurus masyarakat di daerahnya.
Ditempat terpisah H. Ido Garnida yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat Desa Bojongpicung merasa bangga dan terhormat dengan kedatangan para Aleg dan pengurus PKS ke kediamannya. Karena hanya Aleg dari PKS yang begitu peduli dan mau langsung terjun ke masyarakat untuk menampung aspirasi dan keluhan-keluhannya.
Foto bersama Anggota DPR-RI H.Ecky Awal Muharram dengan H.Ido Garnida didampingi Ketua DPD PKS Cianjur Teguh Agung NM,S.Si, Anggota DPRD Kabupaten Cianjur Wilman Singawinata, Ketua Zonda Dua Cecep Sapari,S.Pd dan Ketua DPC PKS Kecamatan Bojongpicung Saepudin Nata.

H.Ecky Silaturahmi Ke Tokoh Kecamatan Sukaluyu


Perjalanan selanjutnya dari rangkaian safari ramadhan di wilayah zonda dua H. Ecky bersilaturamhi kepada KH.Acep pengasuh Pondok Pesantren Ath-Thohirriyah di Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu, rabu (10/8).
Dalam nasehatnya KH. Acep mengingatkan kita untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dimanapun kita berada, baik sebagai masyarakat biasa ataupun sebagai wakil rakyat yang mengemban amanah dari rakyat.

Safari Ramadhan H.Ecky Awal Muharram di Kecamatan Karangtengah

Kunjungan silaturahmi Anggota Legislatif DPR-RI H.Ecky Awal Muharram di Zona Dakwah Dua di mulai dari Kecamatan Karangtengah,Rabu (10/8 ). Nampak H.Ecky ketika sedang melakukan dialog dengan H. Didin salah seorang tokoh Karangtengah dikediaman H.Didin di Desa Sukasari Kecamatan Karangtengah di dampingi Ketua DPD PKS Cianjur Teguh Agung NM,S.Si ,Ketua F-PKS DPRD Kabupaten Cianjur Wilman Singawinata,Ketua Zonda Dua Cecep Sapari,SPd Ketua DPC Karangtengah Indra Hatta dan Ketua DPRa Desa Sukasari Yusup.
Foto bersama antara H.Didin dengan Anggota Legislatif dan Pengurus PKS Kabupaten Cianjur.

Selasa, 09 Agustus 2011

Lakukanlah, Jangan Sekedar Diucapkan





" Seorang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka nasihatnya akan lenyap dari hati orang yang mendengarnya, sebagaimana hilangnya setetes embun di atas batu yang halus."
( Malik bin Dinar)

Mari saling menggenggam tangan. merapatkan barisan kita. sungguh perjalanan kita masih teramat panjang. sungguh perjuangan kita akan melalui pendakian yang sangat melelahkan. dan, kita akan menjumpai angin serta topan yang keras disana.
Saudaraku,
Selalu ada gelora dalam hati setiap muslim,kala melihat keangkara murkaan merajalela. Selalu ada kegelisahan dalam diri semua mukmin ketika mendapat kemungkaran, kezaliman, ketidak adilan, terjadi. Imanlah yang menjadi bahan bakar bagi gelora dan kegelisahan itu. Sehingga dalam hadist shaihi, Rasulullah menyatakan hendaknya setiap mukmin merubah kemungkaran lewat tangannya, atau lisannya, atau cukup dengan hatinya bila ia tidak mampu. Kegelisahan dan penolakan yang hanya sebatas hati menurut Rasulullah, tanda lemahnya keimanan.
Sahabat Rasulullah Khudzaifah bin yaman, suatu ketika pernah dimintakan komentar tentang istilah almayyit alhayy (orang mati tapi hidup). Ia mengatakan "Orang mati yang hidup adalah orang yang tidak melarang kemungkaran dengan tangannya, lisannya dan hatinya" (Ihya ulumudin ,2/311).Khudzaifah menyifatkan orang yang lalai hatinya dari kegelisahan terhadap kemungkaran, kedzaliman, dan ketidak adilan lebih parah dari penyakit apapun untuk orang hidup. karena sikap diam, bisu dan tuli terhadap kemungkaran menjadi tanda tidak adanya Iman. Sementara imanlah yang sebenarnya menjadi energi bagi orang yang hidup.
Saudaraku,
Ucapkanlah Laa ilaahaa illallah. Tidak ada tuhan kecuali Allah. Semoga kalimat itu akan memperbaharui dan memperkuat iman kita. Dengan itu kita tak sampai kalah dan tunduk terhadap banyaknya tantangan dan godaan yang gencar melemahkan iman. Apalagi, disaat ragam problematika hidup dan perjuangan kita diguncang oleh kesulitan.....
Saudaraku, ucapkan lagi Laa ilaaha illallah.....
Membuktikan iman dengan membenci dan melarang kemungkaran bukan perkara mudah. karenan reaksi dari keimanan itu harus dilakukan dalam rangka tujuan bahwa kemungkaran yang dibenci itu lenyap dan hilang. Karena itulah, sekedar membenci dan melarang tidak boleh dilakukan kecuali dengan tata cara dan metode yang telah diperhitungkan. Berapa banyak kemungkaran berusaha ditumpas, tapi efeknya justru memunculkan kemungkaran yang lebih dahsyat. Berapa banyak upaya memusnahkan kemaksiatan tapi tidak efektip atau bahkan menimbulkan masalah kemungkaran yang lebih besar.
Saudaraku,
Perhatikanlah nasihat imam syafi'i yang berbunyi, "Siapa yang menasihati saudaranya dengan perilaku nya, maka dialah pemberi petunjuk sebenarnya". Menasihati adalah salah satu cara untuk memperbaiki kekeliruan orang lain yang berarti bagian dari merubah kemungkaran.Dan menurut Imam Syafi'i, nasihat yang paling baik adalah melalui prilaku dan sikap. Ungkapan kata-kata, dalam pandangan Imam Syafi'i masih kalah pengaruh dan efektivitasnya,ketimbang perbaikan melalui contoh sikap dan prilaku. Inilah yang menjadikan Hasan Al Bashri memilih lebih mengutamakan praktek dan amal yang ia lakukan lebih dahulu, sebelum memberi pengarahan kepada orang lain.
Hasan Al Bashri, kata seorang muridnya yang bernama Wahid Bin Ziad tak pernah menyampaikan sesuatu kecuali ketika ia telah melakukan sesuatu itu lebih dahulu. dan bila melarang orang lain dari sesuatu, maka dia adalah orang yang paling jauh dari apa yang dilarangnyaitu.
Saudaraku,
semoga Allah melimpahkan kekuatan kepada kita semua untuk bisa menahului semua yang kita katakan pada diri sendiri. Kenapa mengarahkan orang lain dengan prilaku dan sikap langsung menjadi begitu penting? perhatikanlah ungkapan seorang salafushalih yang mengatakan, " Siapa saja orang yang jika engkau memandanganya dan pandanganmu kepadanya itu tidak membuatmu menjadi baik, ketahuilah bahwa dia adalah orang yang tidak memiliki prilaku yang baik." orang sholeh itu menilai bahwa efek prilaku dan sikap yang baik itu berpengaruh efektif meski hanya sekedar pandangan wajah. Dari sanalah pelaku kebaikan akan memberi pengaruh baik pada orang lain.
Masalah prilaku adalah amanah yang paling berat untuk kita. Tanpa amal, prilaku dan sikap yang benar. maka perkataan nasihat ucapan apapun sangat mungkin tumpul dan tak banyak berpengaruh untuk melakukan perubahan.
Dahulu di Madinah Umar bin Khatab ra pernah melakuakan pemantauan dan pengujian terhadap ahnaf bin qais selama satu tahun sebelum menunjukannya sebagai penguasa di sebuah kota. Umar berkata, "wahai ahnaf, saya telah mengujimu dan memeriksamu dan saya tidak mendapatkan apapun dari dirimu kecuali kebaikan. Aku melihat kondisi lahirmu baik. Saya berharap kondisi rahasiamu seperti kondisi lahirmu. Sesungguhnya kami mempunyai prinsip " Sungguh umat ini akan dicelakakn oleh setiap orang munafiq yang alim...".
Renungkan apa yang diutarakan oleh Hasan al bashri "bila engkau mendapatkan perkataan baik dari seseorang tunggulah sebentar,. Jika orang yang mengatakan itu menyesuaikan perilakunya dengan perkataannya,maka itulah kenikmatan yang paling indah, jadikanlah ia saudaramu,cintailah dia, kasihilah dia. Tapi jika perkataannya mengingkari perbuatannya, maka apalagi yang tersembunyi darinya kepadamu? Hati-hatilah kepadanya dan jangan sampai ia menipumu" (Zuhd ibnul mubarak,26)
Saudaraku,
Semua ini mungkin menjadi amanat terberat bagi kita selaku orang-orang yang menghendaki lenyapnya kemungkaran dan perbaikan keadaan. Tapi melangkahlah terus dan jangan sekali kali berhenti melakukan perbaikan. Tanamkanlah niat yang kuat dalam hati bahwa kita akan berupaya konsisten dengan ucapan. bahwa kita berusaha tidak melanggar apa yang kita sampaikan.
Kita memang hamba -hamba Allah yang jauh dari kesempurnaan dan penuh kelemahan. Karenanya selain menanamkan niat dan tekad yang kuat, mari sama-sama tengadahkan tangan. Berharap dan berdoalah kepada Allah SWT agar kita diberi kekuatan dan keteguhan. sumber : Tarbawi

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More