SELAMAT DATANG DI PKS CIANJUR ZONDA DUA # TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA # FOLLOW KAMI DI TWITTER @pks_cianjur

Sabtu, 11 Juni 2011

Renungan Sore...


Assalamu’alaikum………….

Setiap lelah yang terasa kadang mencoba menggoncangkan azam

Setiap kesal dihati seringkali menyulut gejolak jiwa

Tetesan peluh kadang menguji keikhlasan

Perjuangan ini memang tidak bertabur bunga, tapi yakinlah Jannah ALLOH kan merindu tiap tapak mujahid dan mujahidah yang berjuang di jalan ALLOH… Insya ALLOH………



Selamat sore, selamat beristirahat, salam hangat untuk semua sahabat dimanapun Anda berada ^___^

Bila Waktunya Tiba


Kadang tak terpikir oleh kita waktu berjalan maju, bukan mundur, tapi keadaan kita bukan semakin membaik, kadang semakin memburuk. Bencana yang terjadi di mana-mana, tsunami yang terjadi di aceh, jepang dan di beberapa negara, dengan berbagai macam bencana lainnya, itu adalah peringatan dari Yang Maha Kuasa, namun semua itu hanya sekejap saja mengingatkan kita, selanjutnya terlupa kembali, bahkan takkan teringat lagi, apa yang telah terjadi pada saudara-saudara kita di sana.

Ketika pertama mendengar bencana yang menimpa, rasa ikut sedih dan prihatin timbul, para selebritis pun sebagai publik figur segera mengumpulkan dana untuk menopang mereka -mereka yang telah kehilangan harta benda, namun semua itu hanya sekejap saja menyadarkan mereka, karena setelah satu minggu, dua minggu bahkan satu bulan, dua bulan berlalu maka semua itu akan menjadi cerita bersambung yang tidak lagi menarik bagi mereka.

Takdir itu tak mungkin kita hindari, tidak siapa pun, bahkan nabi pun tidak dapat menghindar dari takdir. Semua berjalan sebagaimana mestinya, kita hanya mengikuti arus jalannya waktu. Belum lama ini saya membaca di sebuah tabloit ada seorang selebritis merayakan hari ulang tahun anaknya di sebuah hotel, dengan menyewa empat ruangan sekali gus, serta pernikahan selebritis yang kabarnya menghabiskan dana sebesar satu milyar, lupakah mereka akan penderitaan saudaranya, lupakah mereka akan saudaranya yang tidak dapat makanan hari ini, dan menahan lapar, menunggu sampai bantuan datang. Sementara mereka berfoya-foya dengan menghabiskan jutaan uang, dan membuang - buang makanan begitu saja.

Bukalah penutup mata hati kita yang selama ini tertutup oleh kemewahan, bukalah mata kita lebar-lebar agar bisa melihat penderitaan mereka tidak dari satu sisi, melainkan dari semua sisi, agar kita tahu apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka tangiskan, dan apa yang mereka cari dari kita yang berlebih. Tundukkan kepala kita agar kita tetap menjadi orang yang senantiasa rendah hati dan berysukur, tidak sombong dan congkak.

Kelak bila waktunya tiba, semua harta benda kita tidak lagi berguna, hanya amalan saja yang dapat membawa kebahagiaan untuk kita di akhirat sana.

Kelak bila waktunya tiba, tidak ada satu pun orang yang dapat menolong mengembalikan nyawa kita, hanya Allah swt saja yang berkuasa atas diri kita, dan mereka-mereka, teman-teman kita hanya menangis di saat itu saja, setelah beberapa hari berselang mereka akan melupakan kita, dan meninggalkan kita, apa yang dapat menolong kita kalau bukan pahala kita selama di dunia, teman kita hanya kegelapan dan sepi, pakaian kita hanya kain putih dan tanah merah.

Maka bila waktunya tiba, tidak ada yang dapat menghalangi, tidak juga orang tua kita, suami kita, dan bahkan anak-anak kita, mereka hanya dapat menyaksikan kepergian kita dengan tangisan. Karena sesungguhnya kita milik Allah, maka akan kembali kepada Allah.

Rosulullah SAW mengingatkan pada kita tentang lima perkara sebelum datangnya lima perkara, dalam haditsnya :

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”

Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.
Semoga dengan lima perkara di atas, kita dapat mempergunakan waktu kita sebaik-baiknya.


Wallahu´alam bishawab.


Ciri-ciri orang yang cerdik ialah :
"Secerdik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia dan akhirat." ( Riwayat Ibnu Majah dan Abiddunya )


Sumber : www.eramuslim.com

Jumat, 10 Juni 2011

Adipura Itu Lepas dari Genggaman Cianjur

CIANJUR, (PRLM).- Anugrah adipura katogeri kota sedang yang sudah empat tahun berturut turut diraih Kabupaten Cianjur, tahun 2011 ini lepas dari genggaman. Sebab tahun ini, kota kabupaten di Jabar tidak ada yang mendapat adipura, termasuk Kabupaten Cianjur.

Menanggapi lepasnya anugrah adipura tahun ini dari genggaman Kab Cianjur, Plt Sekretaris Daerah Pemkab. Cianjur Baharudin Ali mengungkapkan kekecewaannya. Apalagi tahun sebelumnya Cianjur sudah langganan meraih anugrah adipura kategori kota sedang selama empat tahun berturut turun. Namun demikian pihaknya lebih menilai lolosnya adipura dari Cianjur itu karena faktor dinaikannya grade penilaian yang diberlakukan menjadi lebih berat, bukan karena faktor lain di luar hal itu.

"Kalau kecewa pasti ada, berbagai persiapan dan upaya sudah kami lakukan tapi memang hasilnya tidak sesuai harapan. hal ini akan menjadi bahan koreksi bagi kami. Kami akui tahun ini Cianjur ada kekurangan. Sedangkan sistem penilaiannya yang diberlakukan cukup berat karena grade nya dinaikkan dibanding tahun tahun sebelumnya," ujarnya.

Sekda juga mengatakan beratnya grade penilaian yang diberlakukan bisa dilihat dari banyaknya daerah yang asalnya meraih adipura, ternyata tahun ini tidak. Malahan informasinya di Jabar tidak ada yang mendapat adipura, termasuk DKI Jakarta dan Lampung.

"Kalau melihat itu sebenarnya bukan hal yang aneh, karena memang penilaian tahun ini lebih berat. Selain jadi bahan koreksi bagi kami. Tentunya akan menjadi pelajaran dan masukan buat menghadapi tahun depan, kami akan berupaya tahun depan adipura bisa kembali lagi ke Cianjur," ujarnya

Pengusaha Sepatu Cibaduyut Sambut Gembira Kebijakan Gubernur


Bandung - Pengusaha sepatu menyambut baik kebijakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang mewajibkan PNS se-Jabar memakai sepatu lokal. Mereka optimis jika kebijakan ini benar-benar dijalankan, omzet penjualan sepatu lokal diprediksi akan meningkat hingga 30 persen.

"Kami melihatnya positif. Itu akan meningkatkan segi pemasukkan bagi pengusahan sepatu," ujar Asep Dedi Mulyana (40), Anggota Komunitas Industri Sepatu Bermutu, kepada detikbandung di area parkir barat Gedung Sate, Jalan Cilamaya, Kamis (9/6/2011).

Asep mengaku optimis tingkat penjualan akan meningkat. Sebab, jumlah PNS se-Jabar sangat banyak. Sementara, sentra penjualan sepatu di Jabar sangat sedikit. Salah satunya yang paling terkenal adalah Cibaduyut, Bandung, sebagai pusat penjual atau pertokoan sepatu.

"Kemungkinan penjualan akan naik 20-30 persen, khususnya untuk sepatu kulit produk Cibaduyut," ungkap Asep.

Disinggung kendala dalam memproduksi sepatu, Asep mengaku permasalahannya klasik, yakni masalah permodalan dan kemampuan SDM.

"Kalau pemprov ingin membantu sebaiknya bikin pelatihan khusus karena jumlah SDM yang ahli di bidang produksi sepatu terus menurun jumlahnya," harap Asep.

Sementara disinggung kualitas, Asep mengatakan produk buatan Cibaduyut saat ini cukup baik dan bisa bersaing dengan produk impor.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan mengatakan karena terbatas anggaran, pelatihan keterampilan bagi pekerja sepatu per tahun pun terbatas.

"Tapi karena keterbatasan anggaran, jumlahnya hanya 40 orang tiap tahun," ungkapnya.

Namun untuk tahun ini pada anggaran perubahan APBD 2011, direncanakan bisa melatih 50 hingga 100 pekerja. Kita lihat anggaran nanti di APBD Perubahan 2011, rencananya kita akan melatih 50-100 pekerja," katanya.

Menurutnya selain pelatihan pembuatan dan desain sepatu, sambung Ferry, pihaknya akan memberikan materi untuk pemasaran. "Kita akan coba berikan materi pemasaran online. Kemungkinan kita akan kerjasama dengan Unpad untuk ini," ujarnya.(detik.com)

Naluri Kepahlawanan


Oleh : HM. Anis Matta Lc.
Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Tantangan-tantangan besar dalam sejarah hanya dapat dijawab oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan. Itulah sebabnya kita menyebut para pahlawan itu orang-orang besar.
Itu pula sebabnya mengapa kita dengan sukarela menyimpan dan memelihara rasa kagum kepada para pahlawan. Manusia berhutang budi kepada para pahlawan mereka. Dan kekaguman itu adalah sebagian dari cara mereka membalas utang budi mereka.
Mungkin karena itu para pahlawan selalu muncul di saat-saat yang sulit, atau sengaja dilahirkan di tengah situasi yang sulit. Mereka datang untuk membawa beban yang tak dipikul oleh manusia-manusia di jamannya. Mereka bukan kiriman gratis dari langit. Tapi sejarah kepahlawanan mulai dicatatat ketika naluri kepahlawanan mereka merespon tantangan-tantangan kehidupan yang berat. Ada tantangan dan ada jawaban. Dan hasil dari respon itu adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan besar.
Tantangan adalah stimulant kehidupan yang disediakan Allah untuk merangsang munculnya naluri kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang yang tidak mempunyai naluri ini akan melihat tantangan sebagai beban berat, maka mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak terhormat. Tapi orang-orang yang mempunyai naluri kepahlawanan akan mengatakan tantangan-tantangan kehidupan itu : Ini untukku. Atau seperti ungkapan orang – orang shadiq dalam perang Khandaq yang diceritakan Al-Qur’an : Ketika orang-orang beriman itu melihat musuh-musuh mereka (yang saling bersekutu menghadapi orang –orang berman), mereka mengatakan: inilah jalan yang ( dulu ) dijanjikan Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya telah jujur ( dalam janjinya), dan itu tiada menambah mereka kecuali keimanan dan kepasrahan. (QS.Al-Ahzab:22 ).
Naluri kepahlawanan lahir dari rasa kagum yang dalam kepada kepahlawanan itu sendiri. Dan itu akan menggoda sang pengagum untuk melihat dirinya sembari bertanya: Apa engkau dapat melakukan hal yang sama ? Apabila ia memliki kesiapan-kesiapan dasar , maka ia akan menemukan dorongan yang kuat untuk mengeksplorasi segenap potensinya untuk tumbuh dan berkembang. Jadi , naluri kepahlawanan adalah kekuatan yang mendorong munculnya potensi-potensi tersembunyi dalam diri seseorang, kekuatan yang berada di balik pertumbuhan ajaib kepribadian seseorang.
Dalam serial Jenius-jenius Islam, Abbas Mahmud Al-Aqqad menemukan kunci kepribadian Abu Bakar Al-Shadiq dalam kata kekaguman kepada kepahlawanan. Kunci kepribadian, kata Al-aqqad adalah perangkat lunak yang dapat menyingkap semua tabir kepribadian seseorang. Ia berfungsi seperti kunci yang dapat membuka pintu dan mengantar kita memasuki semua ruang dalam rumah itu. Dan kita hanya dapat memahami pekerjaan-pekerjaan besar yang telah diselesaikan Abu Bakar dala kunci rahasia ini. Apakah anda memiliki kunci rahasia itu? Saya tidak tahu. ( Sumber ; Tarbawi Edisi 2 )

Kamis, 09 Juni 2011

KRISIS UMAT DAN CELAH PEMBEBASAN


Apakah yang dilakukan sebuah ummat, ketika krisis menjadi hantu besar yang melingkupi semua sisi kebaikannya? Apakah yang mungkin dilakukan sebuah ummat, ketika sejarah menjadi begitu pelit untuk membuka pintu-pintu rumahnya, bagi umat itu untuk berteduh dari keterhimpitan yang menyengat tubuhnya? Apakah yang mungkin dilakukan sebuah ummat, ketika semua umat memusuhinya, dan apa yang ada hanya dirinya, sementara realitas dirinya sendiri justru menjadi anak panah di busur musuhnya?
Pertanyaan seperti ini seringkali hinggap dalam benak kita, para du’at dan Mushlihin. Dalam keadaan tanpa jawaban, sering pula kita kehilangan kesesimbangan
jiwa, sesuatu yang kemudian menimbulkan rasa tidak berdaya (al’-ajz) dan merasa seakan realita dan tantangan lebih besar dari kapasitas internal kita menjawabnya, apalagi menyelesaikannya. Yang lebih parah lagi, rasa tidak berdaya itu kadang sampai begitu kuat, sehingga tanpa sadar kita bersikap negatif terhadap problema yang melingkupi kita, untuk kemudian mencoba melakukan langkah ‘pengunduran diri’ dari gelanggang kehidupan sosial (al-insihab al-ijtima’i). Terkadang pengunduran diri ini disertai sejumlah pembenaran rasional, setelah rasa tidak berdaya itu mendorong kita mempertanyakan beberapa aksioma ideologi dan prinsip perjuangan, yang mungkin dianggap terlalu ideal dan tidak mungkin dipertemukan dengan realita? Beginilah misalnya, kekalahan-kekalahan politik mendorong Nurcholish untuk menelorkan ide ‘Islam Yes, Partai Islam No’ pada tahun 1970-an.
Sesungguhnya itu tidak perlu terjadi, kalau saja kita mau merenungi kembali, bagaimana Allah SWT dalam Al Qur’an telah membuka begitu banyak celah pembebasan yang dibuka Allah SWT kepada kita, saat semua jalan masuk ke rumah sejarah telah tertutup.
Pertama, harapan. Harapan adalah matahari di langit jiwa. Tak ada sesuatu yang sangat kita butuhkan saat reruntuhan kekalahan menghimpit jiwa kita, selain harapan yang dapat mengembalikan rasa percaya diri kita untuk bangkit kembali. Begitulah Allah SWT mengembalikan harapan itu ke dalam jiwa sahabat-sahabat Rasulullah SAW, setelah kekalahan pada perang Uhud.
Allah SWT berfirman,
“Dan janganlah kamu merasa hina dan bersedih, sebab kamulah yang lebih tinggi (unggul) jika kamu beriman. Jika kamu tersentuh luka (musibah), maka luka (musibah) yang sama juga menimpa kaum yang lain. Dan begitulah hari-hari (kemenangan) kami pergilirkan diantara manusia.” (QS. Ali Imran : 140)
Dalam keadaan selemah apapun juga, ketika kita mendengar pernyataan sakral seperti itu, pasti ia akan mengembalikan kekuatan jiwa kita untuk melakukan lompatan ulang dalam sejarah. Pada ayat diatas, Allah SWT tidak sekedar memberi harapan, tapi juga menambah kekuatan harapan itu dengan membuka celah sejarah melalaui hokum ‘siklus menang-kalah’ dalam sejarah peradaban manusia sepanjang zaman.
Bahwa kekalahan dalam hukum itu, tidak boleh menjadi titik awal menuju kepunahan historis. Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan pada lompatan awal, kedua, atau ketiga, dalam perjalanan sejarah. Watak sejarah, dengan begitu tidaklah niscaya (deter-minant), sebagaimana manusia yang tumbuh dari kecil,
besar, tua, lalu mati. Sunnatut tadawul (hukum perputaran) itu memungkinkan ketuaan untuk sebuah peradaban dijungkirbalik menjadi kemudaan, sekaligus menghentikan, secara tiba-tiba, arus realitas ketuaan berjalan menuju muara kematian historis.
Kedua, taghyirul dzat (merubah diri). Bila celah sejarah pertama tadi meupakan celah ekstrem, maka celah sejarah kedua ini merupakan celah interen. Ada syarat-syarat internal yang harus dipenuhi untuk dapat memanfaatkan peluang historis tersebut. Yaitu merubah seluruh instrument kepribadian kita, mulai dari bagian terkecil, diri, hingga bagian terbesar, masyarakat. Pada diri pun dimulai dari instrument yang paling halus; hati, perasaan, emosi, akal hingga raga.
Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaaan suatu kaum, kecuali bila kaum itu yang merubah apa-apa yang ada dalam dirinya.” (Q.S. Ar-Ra’du, 14-11).
Sesungguhnya pada dua celah sejarah ini, tersimpan kunci dinamika gerak sejarah kehidupan manusia, yang tak pernah mati hingga kiamat. Ini adalah ‘kemungkinan-kemungkinan’ yang dijadikan Allah SWT sebagai peluang bagi kita untuk hadir kembali di gelanggang sejarah. Masalahnya, maukah kita memanfaatkan peluang itu? (Arsitek Peradaban)

Mengapa Pengajian PKS Digerebek ???


dakwatuna.com – Mencuatnya kasus isu NII (Negara Islam Indonesia) dan pengusung Ideologi Khilafah, membuat masyarakat phobia dengan berbagai pengajian Islam. Hal inilah yang menjadikan beberapa masyarakat semakin waspada terhadap orang-orang yang melakukan pengajian Islam.

Namun terdapat peristiwa yang menggelikan terjadi di Mojokerto beberapa waktu lalu. Sebagaimana biasanya, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang mewajibkan kadernya untuk membuat pengajian pekanan bergantian di rumah setiap kader, dengan membahas keimanan, dunia Islam dan rencana program kerja kegiatan PKS di masing-masing daerah, kecamatan hingga desa. Hingga harus dicurigai sebagai pengajian NII.

Ketika pengajian sedang masuk tilawah Al Quran (pembacaan Al Quran) beberapa warga langsung berdatangan dengan membawa TNI, Polri dan SatPol PP. Beberapa orang terlihat sedikit emosi ketika berdialog dengan salah satu ustadz PKS yang tengah mencoba menenangkan massa dengan sabar. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, beberapa Polisi dan TNI mencoba untuk meredakan ketegangan tersebut.

Di sinilah peristiwa yang sedikit membuat kita tersenyum.

Ketika seorang anggota Polisi mencoba untuk melerai massa yang sedang emosi, tiba-tiba “Loh… Sampeyan ada di sini mas?” kata anggota polisi tersebut sedikit kaget. Tidak disangka, anggota polisi tersebut mengenal ustadz PKS tersebut, karena mereka teman bermain saat masih kecil.

Tetapi yang tidak kalah lucunya beberapa anggota TNI kaget “Loh, sampean ada di sini?” ucap salah satu anggota TNI. Ternyata tidak disangka ustadz PKS tersebut adalah senior yang mengajar Karate para TNI.

Anehnya, beberapa anggota Satpol PP malah lari. Karena para anggota Satpol PP tidak tahu bahwa pengajian yang akan digerebeknya ternyata diisi oleh ustadz PKS yang juga salah satu anggota dewan di Mojokerto.

Setelah emosi para warga sudah mulai mereda, ustadz PKS yang juga salah satu anggota dewan tersebut memberikan informasi mengenai pengajian wajib yang harus diikuti oleh setiap kader PKS untuk menambah keilmuan agama dan mendapatkan berbagai informasi-informasi, baik keputusan partai dan kegiatan partai.

Terlihat beberapa warga malu, karena ternyata pengajian yang mereka kira pengajian NII malah diisi langsung oleh anggota dewan, bahkan mereka ada yang kagum karena ada anggota dewan yang langsung ”turun-gunung” mengisi pengajian di rumah salah seorang kader partainya. Usut punya usut… ternyata orang-orang yang membuat isu pengajian tersebut adalah pengajian NII lantaran dari beberapa orang yang sakit hati terhadap salah satu kader PKS yang rumahnya ditempati untuk pengajian tersebut. Dan salah satunya juga adalah anggota Satpol PP yang ikut melarikan diri bersama teman-temannya yang lain. Salah satu warga berkata ”Lha nek saget, warga nggeh diajak ngaji bareng ustadz. Nggeh jarang-jarang teng mriki wonten anggota dewan seng marani. Opomaneh maringi ceramah agama, jarang teng mriki! ” (Kalau bisa, warga juga diajak ngaji bersama ustadz. Yah jarang-jarang di sini ada anggota dewan yang datangi. Apalagi memberikan ceramah agama, jarang di sini).

Ustadz PKS tersebut langsung merespon dengan baik usulan warga, dengan siap untuk mengadakan pengajian bersama warga. (sn/fimadani.com)

Lansia: 'Tetela Geningan Gubernur Teh Nyaah Ka Kolot'

Bandung - Lembaga Lansia Indonesia (LLI) Jabar mendapatkan bantuan dana hibah masing-masing Rp 50 juta untuk 26 LLI Kabupaten dan Kota yang ada di Jabar. Bantuan dari Pemprov Jabar itu dinilai Ketua LLI Jabar yang juga merupakan mantan Gubernur Jabar R Nuriana menunjukkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan Nyaah Ka Kolot, seperti program LLI Jabar.

Hal itu diungkapkan Nuriana saat memberikan sambutannya dalam acara Peringatan Hari Lansia di Lapangan Parkir Belakang Gedung Sate, Rabu (8/6/2011).

"Tahun 2011 ini, 26 LLI kabupaten dan kota di Jabat menerima bantuan dana hibah masing-masing Rp 50 juta. Terimakasih Pak Gubernur," ujar Nuriana.

Ratusan lansia yang mengikuti acara itu pun kemudian bersama-sama mengucapkan "Tetela geningan Gubernur teh nyaah ka kolot," bersamaan dengan Nuriana.

Berharap bupati dan walikota dapat menambah bantuan tersebut, ia menyatakan, akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk mendukung program LLI.

"Makasih pak gubernur kami akan manfaatkan. Semoga bupati akan menambahkan," katanya.

Ia mengatakan, salah satu program LLI yang harus dilaksanakan oleh kabupaten dan kota dengan dana tersebut yaitu senam lansia.

"Senam lansia ini jadi program yang harus dilaksanakan. Pesertanya tidak boleh dibebani apapun. Jadi pesertanya makin banyak," katanya.

Dalam acara ini, turut diberikan juga sejumlah penghargaan pada lansia. Salahsatunya pada Mistem, lansia berusia 80 tahun asal Majalengka yang menghidupi anaknya dan temannya yang juga lansia dengan pendapatan Rp 10 ribu perhari.

"Beliau adalah lansia yang semangat dan berkemanusiaan yang tinggi," katanya (detik.com)

Rabu, 08 Juni 2011

TRAGEDI CINTA


Oleh : Ust. M. Anis Matta,Lc
Ada sisi lain yang menarik dari pengalaman emosional para pahlawan yang berhubungan dengan perempuan. Kalau kebutuhan psikologis dan bilogis terhadap perempuan begitu kuat pada para pahlawan, dapatkah kita membayangkan seandainya mereka tidak mendapatkannya?
Rumah tangga para pahlawan selalu menampilkan, atau bahkan menjelaskan, banyak sisi dari kepribadian para pahlawan. Dari sanalah mereka memperoleh energi untuk bekerja dan berkarya. Tapi jika mereka tidak mendapatkan sumber energi itu, maka kepahlawanan mereka adalah keajaiban di atas keajaiban. Tentulah ada sumber energi lain yang dapat menutupi kekurangan itu, yang dapat menjelaskan kepahlawanan mereka.
Ibnu Qoyyim menceritakan kisah Sang Imam, Muhammad bin Daud Al Zhahiri, pendiri mazhab Zhahiriyah. Beberapa saat menjelang wafatnya, seorang kawan menjenguk beliau. Tapi justru Sang Imam mencurahkan isi hatinya, kepada sang kawan, tentang kisah kasihnya yang tak sampai. Ternyata beliau mencintai seorang gadis tetangganya, tapi entah bagaimana, cinta suci dan luhur itu tak pernah tersambung jadi kenyataan. Maka curahan hatinya tumpah ruah dalam bait-bait puisi sebelum wafatnya.
Kisah Sayyid Quthub bahkan lebih tragis. Dua kalinya ia jatuh cinta, dua kali ia patah hati, kata DR. Abdul Fattah Al-Khalidi yang menulis tesis master dan disertasi doktornya tentang Sayyid Quthub. Gadis pertama berasal dari desanya sendiri, yang kemudian menikah hanya tiga tahun setelah Sayyid Quthub pergi ke Kairo untuk belajar. Sayyid menangisi peristiwa itu.
Gadis kedua berasal dari Kairo. Untuk ukuran Mesir, gadis itu tidak termasuk cantik, kata Sayyid. Tapi ada gelombang yang unik yang menyirat dari sorot matanya, katanya menjelaskan pesona sang kekasih. Tragedinya justru terjadi pada hari pertunangan. Sambil menangis gadis itu menceritakan bahwa Sayyid adalah orang kedua yang telah hadir dalam hatinya. Pengakuan itu meruntuhkan keangkuhan Sayyid; karena ia memimpikan seorang yang perawan fisiknya, perawan pula hatinya. Gadis itu hanya perawan pada fisiknya.
Sayyid Quthub tenggelam pada penderitaan yang panjang. Akhirnya ia memutuskan hubungannya. Tapi itu membuatnya semakin menderita. Ketika ia ingin rujuk, gadis itu justru menolaknya. Ada banyak puisi yang lahir dari penderitaan itu. Ia bahkan membukukan romansa itu dalam sebuah roman.
Kebesaran jiwa, yang lahir dari rasionalitas, relaisme dan sangkaan baik kepada Allah, adalah keajaiban yang menciptakan keajaiban. Ketika kehidupan tidak cukup bermurah hati mewujudkan mimpi mereka, mereka menambatkan harapan kepada sumber segala harapan; Allah!
Begitu Sayyid Quthub menyaksikan mimpinya hancur berkeping-keping, sembari berkata, “Apakah kehidupan memang tidak menyediakan gadis impianku, atau perkawinan pada dasarnya tidak sesuai dengan kondisiku?” Setelah itu ia berlari meraih takdirnya; dipenjara 15 tahun, menulis Fi Dzilalil Qur’an, dan mati di tiang gantungan! Sendiri! Hanya sendiri! Serial Cinta Tarbawi

Mendiknas; SD dan SMP Negeri Dilarang Pungut Uang


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mendiknas, Mohammad Nuh, mengingatkan agar SD dan SMP Negeri tidak melakukan pungutan terhadap para siswanya saat pendaftaran sekolah.

Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 dan UU NO 20 tahun 2003 tentang UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pada hakekatnya pendidikan dasar dan menengah itu harus tanpa biaya sehingga segala macam praktik pungutan dan dengan alasan apapun itu tidak diperbolehkan sama sekali.

Selain itu dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan, setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

Sementara dalam Pasal 34 Ayat 2 disebutkan pemerintah dan pemerintah daerah menjamin keterselenggaraan wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar, tanpa memungut biaya.

Adapun dalam Ayat 3 disebutkan, wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Kami sedang membuat surat edarannya dan akan segera dikirim ke setiap daerah karena musim pendaftaran siswa baru sudah mulai,” ujar Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, usai membuka Rapat Koordinasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Jakarta Selasa (7/6).

Pemerintah, kata Nuh, melarang berbagai pungutan sekolah. Apalagi untuk keperluan yang tidak jelas. Seperti alasan untuk membeli seragam.

"Jika memang keperluan membeli itu mendesak maka bisa saja pengadaan seragam dikoordinir oleh sekolah. Namun harus dilakukan secara transparan seperti referensi harga yang sesuai di pasaran serta mengumumkannya ke orang tua murid," ujarnya.

Untuk pengawasannya nanti pemerintah, kata Nuh, akan menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten

Selasa, 07 Juni 2011

Anggota Komisi II DPR asal PKS Soroti Rekruitmen PNS yang Sarat KKN

Jakarta (Berita)

Sejumlah Anggota Komisi II DPR kembali menyoroti seleksi CPNS di daerah yang sarat KKN. Hal tersebut mengemuka saat Komisi II DPR mengadakan Raker dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara DAN Reformasi Birokrasi EE Mangindaan dan jajarannya, di Gedung Nusantara, Senin, (6/6).

Almuzzammil Yusuf (F-PKS) mempertanyakan kenapa seleksi CPNS tidak menggunakan komputerisasi sehingga dapat menghindari KKN maupun suap dilapangannya. “Apakah seleksi CPNS dapat langsung menggunakan komputerisisasi sehingga menghindari KKN,”tanyanya.

Menurut Almuzzammil, Komisi II DPR harus turun kelapangan mengawal proses rekruitment CPNS di daerah-daerah. “Saya mendapat informasi di daerah Dapil saya para calon pegawai di mintai uang sebesar Rp. 120 juta,”ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Abdul Wahab Dalimunthe (F-PD), dia menyayangkan penerimaan pegawai CPNS yang cenderung penuh suap bahkan, di Daerahnya bisa mencapai Rp.200 juta. Dimana seharusnya, pemerintah daerah melakukan kerjasama dengan Universitas dalam proses rekuritment tersebut. “Jika memungkinkan kita undang Universitas-Universitas ke Komisi II guna membicarakan proses mekanisme tersebut,”jelasnya.

Abdul Gafar Patappe dari Fraksi-PD menilai kasus perkasus penerimaan CPNS cenderung berada di daerah khusus BKD, bahkan kasus suap penerimaan CPNS berkisar Rp 100-200 juta. “Menpan harus mengambil tindakan tegas sehingga kasus suap tidak terjadi lagi,”terangnya.

Sementara Alexander litay dari PDIP mengatakan kebijakan reformasi pusat ternyata tidak sampai ke daerah apalagi dikaitkan dengan penerimaan CPNS yang sarat KKN. “Anggaran reformasi birokrasi selama 11 tahun terakhir mencapai Rp 11 Triliun namun timbul pertanyaan apakah kendali pusat ke daerah lemah,”katanya.

Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan mengatakan, terdapat pokok-pokok strategi kebijakan reformasi dan birokrasi 2010-2014 diantaranya memfokuskan peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum yang memperkuat pelaksanaan reformasi birokrasi.

“Selain itu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat sehingga dapat memenuhi asas pelayanan prima yaitu cepat, murah, transparan, akuntabel, dan tidak diskriminatif,”jelasnya.

Program lainnya yaitu melakukan pemantapan reformasi birokrasi yang menyeluruh dengan cara menyusun dan menyempurnakan berbagai peraturan UU, pembenahan sistem kelembagaan, ketatalaksanaan dan manajemen pemerintah pusat dan daerah.

Disisi lain,lanjutnya, terus melakukan peningkatan profesionalisme SDM aparatur melalui pembenahan kepegawaian yang mencakup seluruh aspek pembinaan mulai dari penetapan formasi, rekruitmen, diklat, promosi, remunerasi penegakan disiplin serta peningkatan tertib administrasi kepegawaian.

Dia menambahkan, Kementerian juga melaksanakan fungsi pengawasan dan akuntabilitas aparatur melalui peningkatan efektifitas, efisien, dan kapasitas pengawasan aparatur pemerintah.

Program pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi di pagu Indikatif 2012 sebesar Rp. 92.640 miliar, program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas kementerian PAN dan RB Rp. 63 miliar, kemudian program peningkatan sarana dan prasarana aparatur kementerian PAN sebesar Rp. 4.2 miliar( dpr/aya)

Ecky : Amdocs di Tender Telkomsel berpotensi bocorkan rahasia Negara

Jakarta - Kemenangan Amdocs dalam tender pengadaan perangkat penagihan (billing system) Telkomsel senilai Rp 1,2 triliun dan tender Customer Relationship Management (CRM) Telkomsel senilai Rp1,8 triliun dipersoalkan oleh Anggota DPR.

Sebab, kemenangan perusahaan yang berbasis di Israel dan disinyalir menjadi salah satu penopang perekonomian Israel itu dapat berdampak pada keamanan informasi nasional.

Anggota Komisi VI DPR, Ecky Awal Muharam, mengatakan, Kedutaan Besar Amerika Serikat memang sudah memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa Amdocs adalah perusahaan yang berbasis di Missouri, Amerika Serikat. Namun, pada kenyataannya, lanjut Ecky, berdasarkan hasil investigasi ternyata induk perusahaan Amsdoc berada di Israel.

“Awalnya sudah diklarifikasi oleh Kedubes Amerika Serikat bahwa Amdocs adalah perusahaan yang berbasis di Missouri, Amerika Serikat, Namun nyatanya Amdocs Inc di Missouri hanyalah anak perusahaan dari Amdocs Ltd di Ra’anana, Israel. Karena itu, Telkomsel harus menggugurkan keikutsertaan Amdocs” ungkap politisi Fraksi PKS itu.

Pengelolaan CRM menurut Ecky, tidak bisa begitu saja diserahkan kepada perusahaan asing tanpa mekanisme pengawasan yang jelas. Hal ini, tambah Ecky, karena CRM berkaitan dengan data pelanggan Telkomsel yang mencapai 100 juta pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari tingkat pejabat pengambil keputusan sampai pelaku bisnis.

“Apalagi jika Israel memiliki akses untuk melakukan pemetaan profil pelanggan Telkomsel dan riwayat komunikasi mereka. Ini sangat berbahaya” jelasnya.

Ecky menekankan bahwa siapapun pemenang tender CRM Telkomsel berpotensi untuk membocorkan data kepada pihak asing karena lemahnya kontrol pemerintah, apalagi Israel yang seringkali melanggar Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

“Telkomsel ini terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia, masak kita serahkan datanya kepada Israel yang jelas-jelas tidak menghargai komunitas internasional?” katanya.

Seperti diketahui, Amdocs telah memenangi tender Telkomsel untuk pengadaan perangkat penagihan (billing system) senilai Rp1,2 triliun. Telkomsel berkilah bahwa keikutsertaan Amdocs hanya dalam tender billing system ini. Faktanya, Amdocs juga ambil bagian dalam tender CRM senilai Rp1,8 triliun.

Rumusan Baru Kurikulum Pendidikan Pancasila


dakwatuna.com - Rumusan kurikulum yang jelas untuk keberlangsungan mata pelajaran Pendidikan Pancasila sangat diperlukan, terutama untuk membentuk karakter generasi bangsa. Hal ini diperlukan agar pelajaran Pendidikan Pancasila di sekolah tidak dimanfaatkan oleh kelompok dan golongan tertentu.

“Kalau hanya judul, tidak ada kesepakatan dalam isi kurikulum, bisa berulang keadaan yang sebelumnya. Terlalu banyak kepentingan kekuasaan, proyek, dan lain-lain,” kata anggota Komisi X DPR RI, Ust. Raihan Iskandar saat dihubungi dakwatuna.com di Wisma DPR-RI, CIkopo-Bogor, Ahad (5/6).

Tanpa pembicaraan kurikulum yang jelas juga tidak akan bisa mencapai target yang diinginkan dari Pendidikan Pancasila itu sendiri, yaitu perubahan karakter. Contoh jelas hasil perubahan karakter bahkan bisa dilihat dari training-training pembentukan karakter. Sementara, metode pembentukan karakter seperti era dulu justru sangat membosankan.

Belum adanya kurikulum yang jelas dapat dilihat dari adanya kampus yang dahulu membuka jurusan Pancasila, namun kini sudah tidak ada lagi. “Meski secara penamaan mata pelajaran atau mata kuliah tidak tersurat, tetapi nilai-nilai yang terkandung dari Pancasila dapat terus diajarkan sebagai bagian dari transformasi nilai-nilai karakter bangsa. Ini untuk menghindari ambil alih kepentingan di tengah atau dipolitisir,” kata Ust. Raihan.

Anggota Dewan dari Fraksi PKS ini mengatakan bahwa persoalan pembentukan karakter bangsa pernah disepakati. Namun kenyataan di lapangan lebih banyak dipolitisasi. Buku-buku yang beredar di sekolah kerap jelas menggambarkan hal ini.

Raihan mengakui, ini bagian dari tugas eksekutif. “Tapi perlu ada kesepakatan isi, konten, dan lain-lain. Sehingga ketika ada pelanggaran jelas, harus kuat sanksinya. Jangan sampai hanya sekadar proyek dan tidak ada target substansi yang menguatkan proses pendidikan karakter bangsa,” kata Ust. Raihan. (smb)

Minggu, 05 Juni 2011

Ta'limat Kaderisasi DPP PKS: SYIAR BULAN RAJAB 1432 H


SYIAR BULAN RAJAB 1432 H

(OPTIMALISASI AYYAMUL BIDH DAN PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ)

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami di bulan Ramadhan”

Permohonan kepada Allah untuk diberkahi di bulan Rajab dan Sya’ban serta dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan adalah salah satu doa orang shalih. Doa orang yang menangkap setiap kesempatan adalah peluang kebaikan. Dengan ini Bidang Kaderisasi DPP mengingatkan kepada seluruh kader dan simpatisan untuk memanfaatkan momentum tiga bulan ini (Rajab-Sya’ban-Ramadhan) sebagai kesempatan terbaik dalam memperluas geografis dan demografis dakwah serta meningkatkan kualitas hubungan ubudiyah kepada Allah SWT, dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Pembuatan dan pemasangan spanduk syi’ar bulan Rajab sekaligus penyambutan bulan Ramadhan di tempat-tempat strategis yang terlihat publik oleh seluruh level struktur (DPP, DPW, DPD, DPC, DPRa)

2. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan Rajab, dan separuh pertama bulan Sya’ban. Terutama pada ayyamul bidh (rabu-kamis-jum’at/15-16-17 Juni 2011)

3. Meningkatkan amal yaumiyah (shalat berjamaah, tilawah, dzikir pagi dan sore/wazhifah kubra, shalat rawatib, qiyamullail, witir, dan dhuha)

4. Berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ma’ruf dan berguna

5. Memperbanyak silaturrahim dengan sanak kerabat, teman, dan tetangga

6. Mempersiapkan diri secara fisik dan finansial untuk menerima tugas-tugas dakwah, sebagai kesempatan untuk beramal shalih dan meraih berkah

Demikian syiar ini kami sampaikan, agar menjadi perhatian seluruh kader maupun simpatisan. Mohon Bidang Kaderisasi di semua level struktur, para nuqaba, serta murabbi untuk mensupport dan memutaba’ah kegiatan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami haturkan jazakumullah khairan jaza wabarakallahu fiikum.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More