Bandung - Pengusaha sepatu menyambut baik kebijakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang mewajibkan PNS se-Jabar memakai sepatu lokal. Mereka optimis jika kebijakan ini benar-benar dijalankan, omzet penjualan sepatu lokal diprediksi akan meningkat hingga 30 persen.
"Kami melihatnya positif. Itu akan meningkatkan segi pemasukkan bagi pengusahan sepatu," ujar Asep Dedi Mulyana (40), Anggota Komunitas Industri Sepatu Bermutu, kepada detikbandung di area parkir barat Gedung Sate, Jalan Cilamaya, Kamis (9/6/2011).
Asep mengaku optimis tingkat penjualan akan meningkat. Sebab, jumlah PNS se-Jabar sangat banyak. Sementara, sentra penjualan sepatu di Jabar sangat sedikit. Salah satunya yang paling terkenal adalah Cibaduyut, Bandung, sebagai pusat penjual atau pertokoan sepatu.
"Kemungkinan penjualan akan naik 20-30 persen, khususnya untuk sepatu kulit produk Cibaduyut," ungkap Asep.
Disinggung kendala dalam memproduksi sepatu, Asep mengaku permasalahannya klasik, yakni masalah permodalan dan kemampuan SDM.
"Kalau pemprov ingin membantu sebaiknya bikin pelatihan khusus karena jumlah SDM yang ahli di bidang produksi sepatu terus menurun jumlahnya," harap Asep.
Sementara disinggung kualitas, Asep mengatakan produk buatan Cibaduyut saat ini cukup baik dan bisa bersaing dengan produk impor.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan mengatakan karena terbatas anggaran, pelatihan keterampilan bagi pekerja sepatu per tahun pun terbatas.
"Tapi karena keterbatasan anggaran, jumlahnya hanya 40 orang tiap tahun," ungkapnya.
Namun untuk tahun ini pada anggaran perubahan APBD 2011, direncanakan bisa melatih 50 hingga 100 pekerja. Kita lihat anggaran nanti di APBD Perubahan 2011, rencananya kita akan melatih 50-100 pekerja," katanya.
Menurutnya selain pelatihan pembuatan dan desain sepatu, sambung Ferry, pihaknya akan memberikan materi untuk pemasaran. "Kita akan coba berikan materi pemasaran online. Kemungkinan kita akan kerjasama dengan Unpad untuk ini," ujarnya.(detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar