Jakarta - Kemenangan Amdocs dalam tender pengadaan perangkat penagihan (billing system) Telkomsel senilai Rp 1,2 triliun dan tender Customer Relationship Management (CRM) Telkomsel senilai Rp1,8 triliun dipersoalkan oleh Anggota DPR.
Sebab, kemenangan perusahaan yang berbasis di Israel dan disinyalir menjadi salah satu penopang perekonomian Israel itu dapat berdampak pada keamanan informasi nasional.
Anggota Komisi VI DPR, Ecky Awal Muharam, mengatakan, Kedutaan Besar Amerika Serikat memang sudah memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa Amdocs adalah perusahaan yang berbasis di Missouri, Amerika Serikat. Namun, pada kenyataannya, lanjut Ecky, berdasarkan hasil investigasi ternyata induk perusahaan Amsdoc berada di Israel.
“Awalnya sudah diklarifikasi oleh Kedubes Amerika Serikat bahwa Amdocs adalah perusahaan yang berbasis di Missouri, Amerika Serikat, Namun nyatanya Amdocs Inc di Missouri hanyalah anak perusahaan dari Amdocs Ltd di Ra’anana, Israel. Karena itu, Telkomsel harus menggugurkan keikutsertaan Amdocs” ungkap politisi Fraksi PKS itu.
Pengelolaan CRM menurut Ecky, tidak bisa begitu saja diserahkan kepada perusahaan asing tanpa mekanisme pengawasan yang jelas. Hal ini, tambah Ecky, karena CRM berkaitan dengan data pelanggan Telkomsel yang mencapai 100 juta pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari tingkat pejabat pengambil keputusan sampai pelaku bisnis.
“Apalagi jika Israel memiliki akses untuk melakukan pemetaan profil pelanggan Telkomsel dan riwayat komunikasi mereka. Ini sangat berbahaya” jelasnya.
Ecky menekankan bahwa siapapun pemenang tender CRM Telkomsel berpotensi untuk membocorkan data kepada pihak asing karena lemahnya kontrol pemerintah, apalagi Israel yang seringkali melanggar Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Telkomsel ini terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia, masak kita serahkan datanya kepada Israel yang jelas-jelas tidak menghargai komunitas internasional?” katanya.
Seperti diketahui, Amdocs telah memenangi tender Telkomsel untuk pengadaan perangkat penagihan (billing system) senilai Rp1,2 triliun. Telkomsel berkilah bahwa keikutsertaan Amdocs hanya dalam tender billing system ini. Faktanya, Amdocs juga ambil bagian dalam tender CRM senilai Rp1,8 triliun.
0 komentar:
Posting Komentar