Masyarakat Cianjur Selatan, Jabar, pertanyakan rencana pembangunan gardu induk (GI) PLN di wilayah tersebut karena mereka minta pembangunannya segera dilaksanakan.
Masyarakat pelanggan PLN di wilayah tersebut, merasa belum nyaman karena selain aliran listrik sering padam, aliran listrik yang masuk ke rumah mereka, sering tidak normal.
"Aliran listrik yang masuk ke rumah-rumah warga di wilayah kami sering padam. Bahkan setiap harinya, ada saja aliran listrik mati," kata Barnas warga Kampung Cikananga, Desa Sindangsari, Kecamatan Leles, Jumat (13/5).
Informasi dihimpun, sejak munculnya kesepakatan antara PLN dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur, untuk membangun GI di wilayah Selatan, disambut gembira masyarakat di daerah itu. Dimana pihak pemerintah menyediakan lahan atau tempat, sedangkan PLN
yang melakukan pembangunn. Namun hingga saat ini, hal tersebut, baru tahap persiapan.
Pasalnya tanah untuk tapak tower GI tersebut, yang hendak dibebaskan, mengalami hambatan. Kasubag Pemerintahan Umum dan Pertanahan Cianjur, Iyus Yusup, membenarkan adanya kendala tersebut. Sebanyak 89 dari 174 patok untuk tapak tower, kini berubah, diduga ada orang yang sengaja merubah atau menggesernya.
"Namun hal tersebut, tidak akan mengagalkan pembangunan GI tersebut. Saat ini, kami mengupayakan pembangunan segera dibangun," ungkapnya.
Dia menjelaskan, titik patok yang dimaksud, adalah untuk berdirinya tiang dan bentangan kawat listrik yang akan menghubungkan listrik dari GI Tanggeung-Ciseupan-Cugenang, Cianjur. Sehingga kendala tersebut, kata dia, harus diperbaiki kembali oleh
pihak PLN. Sedangkan terkait anggaran, untuk pembebasan atau ganti rugi tanah warga, ungkap dia, Pemkab Cianjur, telah menyiapkan dana sekitar Rp3 miliar.
Dalam pembangunan GI tersebut, Pemkab Cianjur, hanya menyiapkan lahan seluas kurang lebih dua hektare dan pembebasan tanah untuk 174 titik tapak tower.
Semnetara itu, Manajer PLN APJ Cianjur Suprapto ketika dihubungi mengungkapkan, rencana pembanguan GI Tanggeung, bukan kewenangan APJ Cianjur, tetapi bagian PLN DJBB Bandung atau bagian distribusi DJBB. Begitupun pengerjakan proyek GI tersebut, tutur dia, akan dilakukan pihak ke tiga yang menang dalam tender atau lelang proyek pembangunan GI tersebut.
"Kami hanya bisa koordinasi saja. Sedangkan soal patok yang 89 bukan rusak, tetapi hanya bergeser saja, tapi kami sudah melakukan pengecekan kembali," katanya. (Ant/OL-2)
0 komentar:
Posting Komentar