INILAH.COM, Bandung - Para pelaku usaha dan masyarakat dituntut memiliki kompetensi serta daya saing yang lebih tinggi dan berskala global.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berharap nilai tambah serta produktivitas pelaku usaha dan masyarakat dalam berbagai bidang akan turut meningkat.
"Jika produktivitas meningkat, maka pendapatan bertambah sehingga akan mendorong kemajuan usaha serta tingkat kesejahteraan secara berkesinambungan. Namun tidak kita pungkiri sebagian besar pelaku usaha dalam negeri masih dihadapkan pada keterbatasan, diantaranya teknologi yang menjadi kunci utama keberhasilan usaha," jelas Heryawan dalam siaran pers yang diterima INILAH.COM, Rabu (15/6/2011).
Akibat keterbatasan teknologi, lanjut Heryawan, proses produksi sering menjadi tidak efektif dan efisien karena memakan waktu lebih lama dan biaya produksi lebih besar. Selain terus mengintensifkan pembinaan usaha serta penguatan pada aspek permodalan, pemahaman mengenai teknologi tepat guna (TTG) harus terus diinternalisasikan.
"Pemprov Jawa Barat telah melakukan pembinaan TTG dengan membentuk Tim Koordinasi TTG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di tingkat kecamatan dan Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) di tingkat desa/kelurahan," ungkapnya.
Menurut Heryawan, Tim Koordinasi TTG diharapkan segera menjalankan fungsinya secara optimal, khususnya memberikan kemudahan pelayanan teknis, informasi, dan orientasi berbagai jenis TTG kepada masyarakat. Selain itu perlu juga melakukan koordinasi dan fasilitasi inovasi TTG melalui lomba secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
"Langkah lainnya berupa fasilitas perlindungan hukum terhadap inovasi TTG melalui sertifikasi hak paten, mendorong pemasyarakatan TTG melalui kegiatan pameran, lokakarya dan media massa, mendorong penerapan TTG oleh masyarakat melalui supervisi dan pelatihan, pemberian penghargaan, bantuan langsung, dan pendampingan, serta monitoring atau evaluasi," tegasnya. [gin]
0 komentar:
Posting Komentar