SELAMAT DATANG DI PKS CIANJUR ZONDA DUA # TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA # FOLLOW KAMI DI TWITTER @pks_cianjur

Selasa, 06 September 2011

Ketika Halaqah Tak Lagi Dirindui

Oleh: Qonitatillah, MSc.


dakwatuna.com - Suara-suara mendengung bak lebah itu menumbuhkan suasana syahdu dan khusyuk. Lantunan kalam Ilahi yang meluncur dari lisan-lisan shalih itu bak mantera penguat jiwa. Muraja’ah hafalan surat-surat dalam Al-Qur’an serta talaqqi madahpenuh dengan semangat dan optimisme yang tinggi. Pertemuan pekanan ini ibarat ruh bagi jiwa, bak air untuk kehidupan.

Majelis pekanan yang lazim dikenal sebagai halaqah, tak bisa dipungkiri adalah nadi bagi sebuah harakah Islamiyah. Di dalamnya, para kader dakwah berinteraksi secara intim dan intens di bawah bimbingan seorang Murabbi. Pertemuan-pertemuan pekanan semacam ini haruslah dinamis dan produktif agar harakah Islamiyah dapat terus menggulirkan amal-amal dakwah demi kejayaan Islam. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa tak selalu halaqah ini berjalan mulus. Ada kalanya rutinitas pekanan ini didera kelesuan. Karena bagaimanapun pribadi-pribadi di dalamnya adalah manusia, bukan kumpulan para malaikat, yang memiliki iman yang fluktuatif.

Mengapa sebuah halaqah tak lagi nyaman didatangi?

Pertama, disorientasi tujuan.

Motivasi orang mengikuti kajian rutin seperti halaqah sangat beragam. Ada yang karena ingin mendalami ilmu agama. Ada yang tertarik oleh ajakan kawan. Ada yang bersungguh-sungguh ingin menegakkan agama Allah. Pun tak sedikit yang semangat berhalaqah agar naik jenjang keanggotaan dalam jamaah. Nah, ketika dirasa peluang naik tingkat sangat kecil, bukan tidak mungkin semangat yang sebelumnya menyala-nyala bisa langsung padam. Disorientasi tujuan ini berkaitan erat dengan ruhiyah seseorang sehingga ketika ada yang mengalami hal ini, maka pasokan ruhiyahnya harus ditingkatkan. Bisikan-bisikan hawa nafsu harus ditepis agar keikhlasan tetap terjaga. Komitmen bergabung dalam jamaah dakwah harus dikuatkan kembali.

Kedua, pelaksanaan halaqah yang membosankan.

Bagaimanapun, mengelola halaqah ada seninya. Meskipun kurikulum sudah ada, silabus sudah lengkap dan tujuan masing-masing materi sudah jelas, tetap saja diperlukan strategi agar halaqah berjalan dinamis dan penuh kesan. Halaqah yang melibatkan semua komponen dan bergerak menuju arah yang sama tentulah halaqah yang sangat dinanti-nantikan kehadirannya. Oleh karenanya setiap individu di dalam halaqah memiliki peranan yang sangat penting demi mewujudkan halaqah yang dirindui.

Ketiga, hubungan Murabbi dengan mutarabbi.

Murabbi sebagai pemimpin dan pengendali halaqah memegang peranan yang paling penting. Sosoknya haruslah mampu diterima semua anggota kelompok. Tidak ada penolakan terhadap dirinya. Imam Hasan Al Banna mengibaratkan figur ini sebagai syaikh dalam hal kepakaran ilmu, orang tua dalam hal kasih sayang, guru dalam hal pengajaran, kakak dalam hal teladan dan pemimpin untuk urusan ketaatan.

Pernah ada seorang mutarabbi yang menyampaikan kepada Murabbinya, “Ustadz, saya usul dalam halaqah kita ketika adzan Isya’ berkumandang marilah kita segera shalat berjamaah sebagaimana ketika kita shalat Maghrib.” Tak dinyana, jawaban Sang Murabbi begini.”Akhi, saya ketika halaqah dengan para doktor-doktor syariah biasa saja gak shalat Isya’ jamaah waktu halaqah. Shalatnya nanti di rumah saja biar waktu halaqah nggak terlalu lama. Saya rasa, yang perlu diperbaiki itu komitmen Antum. Antum suka datang telat, waktu halaqah tidur, kurang ihtiram, gak setor hafalan….”

Menjadi pemimpin, tak boleh alergi kritik sebagaimana menjadi mutarabbi pun tak boleh alergi nasihat dan teguran. Ketika jawaban tersebut disampaikan, maka si Al akh pun balik membalas, “Ustadz, saya kan usul. Usul itu bisa diterima atau ditolak. Kalo diterima, Alhamdulillah kalo nggak ya nggak apa-apa. Jangan malah membeberkan aib-aib saya…”

Ketika hubungan Murabbi-Mutarabbi seperti ini –saling menyerang- pastilah halaqah bukan lagi momen yang dirindukan. Ia akan menjadi waktu yang tidak diharapkan, atau dijalani dengan terpaksa. Dihadiri tanpa semangat. Oleh karenanya harus ada hubungan yang mesra antara Murabbi dengan mutarabbi-nya. Jika hubungan ini sudah tercipta, niscaya halaqah akan menjadi momen yang dinanti-nanti.

Keempat, melemahnya militansi.

Bisa jadi, masa-masa awal mengikuti halaqah adalah momen-momen yang tak terlupakan. Berkobar-kobarnya semangat dan keinginan meninggikan agama Allah. Setelah itu akan dirasakan kestabilan dan keadaan yang biasa-biasa saja. Kesibukan dunia, rutinitas kerja, tuntutan-tuntutan di luar dakwah dan kompleksitas dari ketiga faktor di atas akan melemahkan militansi. Pada kondisi seperti ini, halaqah bisa berubah menjadi sekedar rutinitas yang menjemukan. Hanya akan menjadi majelis ‘setor muka’. Jika ini yang terjadi, maka wajarlah jika kelak lambat laun halaqah tak akan lagi dirindui. Oleh karenanya, bangkitlah! Semangat itu tak dicari, tapi ditumbuhkan. Kemudian dipupuk dan dijaga dari hama dan virus yang akan melemahkannya. Militansi tak kenal musim. Ia harus dijaga senantiasa hidup dan menjadi api perjuangan.

Wahai Saudaraku, mari tumbuhkan kerinduan akan hari itu. Hari pertemuan kita dengan saudara yang diikat karena Allah. Hari yang di dalamnya penuh keberkahan dan doa para malaikat. Satu hari dalam setiap minggu yang kita dedikasikan untuk menghasilkan amal-amal dakwah dalam bingkai harakah Islamiyah…

Rabu, 31 Agustus 2011

Khutbah Idul Fitri 1432 H: Lima Cara Memperlakukan Hati


Oleh : Drs. Ahmad Yani
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أََنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.


dakwatuna.com - Kembali puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat Id kita pada pagi ini, Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat mengokohkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dalam menjalani sisa kehidupan kita di dunia. Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat kita menjadi amat mulia di hadapan Allah SWT.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Pagi ini kita memiliki perasaan yang sama, yakni gembira. Gembira bukan karena banyak makanan di rumah kita, bukan karena uang kita lebih dari cukup atau bukan pula karena pakaian kita baru. Tapi kita gembira karena berada dalam kesucian jiwa, kebersihan hati setelah melaksanakan ibadah Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ وَسَنَنْتُ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِحْتِسَابًا خَرَجَ مِنَ الذُّنُوْبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.

Allah yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan shalat malam harinya. Barangsiapa puasa Ramadhan dan shalat malam dengan mengharap ridha Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang dilahirkan ibunya (HR. Ahmad).

Karena itu seharusnya kita pun bersedih karena Ramadhan yang sudah berlalu belum kita jalani ibadah di dalamnya dengan penuh kesungguhan, banyak di antara kita yang berpuasa hanya tidak makan dan tidak minum, shalat tarawih hanya mengejar jumlah rakaat tanpa kekhusyuan, tilawah Al-Qur’an yang hanya mengejar target khatam tanpa berusaha memahaminya sampai begitu sayang kita kepada harta sehingga tidak mau bersedekah atau hanya sedikit sedekah harta yang kita keluarkan dibandingkan dengan banyaknya harta yang kita miliki. Padahal belum tentu tahun depan Ramadhan bisa kita dapati lagi karena mungkin saja umur kita tidak sampai pada Ramadhan tahun depan sebagaimana hal itu dialami oleh orang tua kita, saudara-saudara, teman dan jamaah kita hingga tokoh-tokoh kita yang sudah lebih dahulu dipanggil oleh Allah SWT, karenanya kita doakan mereka yang sudah mendahului kita semoga diampuni dosa-dosa mereka, diluaskan kubur mereka dan dimasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan oleh Allah SWT.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.

Kita semua tentu menyadari betapa banyak pribadi, keluarga, masyarakat, jamaah hingga bangsa dan negara yang tidak baik, amat jauh perjalanan hidupnya dari ketentuan yang digariskan oleh Allah SWT, bahkan bisa jadi kita termasuk orang yang demikian, semua itu berpangkal pada hati. Karena itu, hati memiliki kedudukan yang sangat penting. Baik dan buruknya seseorang sangat tergantung pada bagaimana keadaan hatinya, bila hatinya baik, maka baiklah orang itu dan bila hatinya buruk, buruklah orang itu. Rasulullah SAW bersabda:

أَلاَ إِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

Ingatlah, di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah anggota tubuh dan apabila ia buruk, buruk pulalah tubuh manusia. Ingatlah, segumpal daging itu adalah hati (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu hati harus kita perlakukan dengan baik dalam kehidupan ini. Melalui khutbah pada pagi ini akan kita bahas paling tidak lima hal yang harus kita perlakukan terhadap hati kita masing-masing. Pertama, hati harus dibuka dan jangan sampai kita tutup. Yang menutup hati biasanya orang-orang kafir sehingga peringatan dan petunjuk tidak bisa masuk ke dalam hatinya, Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ خَتَمَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS Al-Baqarah [2]:6-7)

Itu sebabnya, ketika Umar bin Khaththab menutup hatinya dari petunjuk ia menjadi kafir bahkan sangat membenci Rasulullah SAW hingga bermaksud membunuhnya, namun ketika hati sudah dibuka dengan mudah petunjuk bisa masuk ke dalam hatinya yang membuatnya tidak hanya beriman tapi amat mencintai Rasulullah SAW. Hal yang amat berbahaya bila hati tertutup selain petunjuk dan nasihat tidak bisa masuk, keburukan yang ada di dalam hati juga tidak bisa keluar sehingga meskipun kita tahu bahwa itu buruk amat sulit bagi kita untuk mengeluarkan atau membuangnya. Ibarat ruangan, bila kita buka pintu dan jendelanya, maka udara kotor bisa keluar dan udara bersih bisa masuk sehingga akan kita rasakan kesegaran jiwa. Berbagai bencana yang kita nilai dahsyat dalam kehidupan kita di dunia ini bisa kita pahami sebagai bentuk upaya menggedor hati manusia agar mau membukanya dan mengakui kebesaran Allah SWT, namun ternyata hati yang tertutup rapat tetap saja tidak terbuka, mereka hanya mengatakan hal itu sebagai fenomena alam.

Memperlakukan hati yang Kedua adalah dibersihkan. Seperti halnya badan dan benda-benda, hati bisa mengalami kekotoran, namun kotornya hati bukanlah dengan debu, hati menjadi kotor bila padanya ada sifat-sifat yang menunjukkan kesukaannya kepada hal-hal yang bernilai dosa, padahal dosa seharusnya dibenci. Oleh karena itu, bila dosa kita sukai apalagi sampai kita lakukan, maka jalan terbaik adalah bertaubat sehingga ia menjadi bersih kembali, Rasulullah SAW bersabda:

التاَّ ئِبُ مِنَ الذَنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ

Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa (HR. Thabrani).

Hati yang bersih akan membuat seseorang menjadi sangat sensitif terhadap dosa, karena dosa adalah kekotoran yang membuat manusia menjadi hina, Allah SWT berfirman:

وَلاَ تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ. يَوْمَ لاَ يَنفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونَ. إِلاَّ مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Dan janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS Asy-Syu’araa [26]:87-89).

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.

Ketiga, cara memperlakukan hati adalah harus dilembutkan. Kelembutan hati merupakan sesuatu yang amat penting untuk dimiliki, hal ini karena dengan hati yang lembut, hubungan dengan orang lain akan berlangsung dengan baik dan ia mudah menerima nilai-nilai kebenaran. Kelembutan hati akan membuat kita memandang dan menyikapi orang lain dengan sudut pandang kasih sayang sehingga bila ada orang lain mengalami kesulitan hidup, ingin rasanya kita mengatasi persoalan hidupnya, ketika kita melihat orang susah, ingin sekali kita mudahkan, tegasnya kelembutan hati menjauhkan kita dari rasa benci kepada orang lain meskipun ia orang yang tidak baik, karena kita pun ingin memperbaiki orang yang belum baik.

Salah satu yang harus kita waspadai yang menyebabkan hati menjadi keras sehingga kita menjadi semakin jauh dari Allah SWT adalah berbicara yang tidak baik dan tidak benar, hal ini karena ketika bicara kita demikian lalu ada orang lain menegur, meluruskan atau menasihati, kita cenderung mempertahankan dan membela diri atas pembicaraan kita yang tidak benar itu sehingga tanpa kita sadari kita pun memiliki hati yang menjadi keras, Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تُكْثِرُوا الْكَلاَمَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلاَمِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَى قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ, وَإِنَّ أََبْعَدَ النَّاسِ مِنَ اللهِ الْقَلْبُ الْقَاسِى

Janganlah kalian banyak berbicara yang bukan (dalam rangka) dzikir kepada Allah. Karena banyak bicara yang bukan (dalam rangka) dzikir kepada Allah akan membuat hati keras. Sementara manusia yang paling jauh dari Allah adalah yang hatinya keras (HR. Tirmidzi).

Untuk bisa melembutkan hati, kita bisa melakukannya dengan banyak cara, di antaranya menyayangi anak yatim dan orang-orang miskin. Dalam satu hadits disebutkan:

أنَّ رَجُلاً شَكَا إلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ: إِمْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيْمِ وَ أَطْعِمِ الْمِسْكِيْنِ

Seorang lelaki pernah datang kepada Rasulullah SAW seraya melaporkan kekerasan hatinya, maka beliau menasihatinya: “Usaplah kepala anak yatim dan berilah makanan kepada orang miskin” (HR. Ahmad).

Karena itu, amat disayangkan bila ada orang yang hatinya keras bagaikan batu sehingga sulit untuk diberi nasihat dan peringatan sebagaimana yang terjadi pada Bani Israil seperti yang disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاء وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّهِ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Baqarah [2]:74).

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.

Keempat, hati harus disehatkan. Jasmani yang sehat membuat kita memiliki gairah dan semangat dalam menjalani kehidupan dan makanan yang lezat bisa kita nikmati. Namun bila jasmani sakit tidak ada gairah hidup dan makanan yang enak tidak antusias bagi kita untuk memakannya dan bila kita makan pun tidak kita rasakan kelezatannya. Begitu pula halnya dengan hati, bila hati sakit kita tidak suka pada kebaikan dan kebenaran. Islam merupakan agama yang nikmat, namun bagi orang yang hatinya sakit tidak dirasakan kenikmatan menjalankan ajaran Islam kecuali sekadar menggugurkan kewajiban. Hati yang sakit biasanya dimiliki oleh orang munafik, mereka nyatakan beriman tapi sekadar di lisan, mereka laksanakan kebaikan termasuk shalat tapi maksudnya adalah untuk mendapatkan pujian orang, karena itu tidak mereka rasakan nikmatnya beribadah dan berbuat baik. Allah SWT berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ. يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ. فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta. (QS Al-Baqarah [2]:8-10)

Karena itu, orang munafik akan mengalami penyesalan yang amat dalam disebabkan keburukan yang mereka sembunyikan di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:

فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ فَعَسَى اللّهُ أَن يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ فَيُصْبِحُواْ عَلَى مَا أَسَرُّواْ فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ

Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” (QS Al-Maidah [5]:52

Kelima, ditajamkan. Hati harus kita asah hingga menjadi seperti pisau yang tajam. Pisau yang tajam akan mudah memotong dan membelah sesuatu. Bila hati kita tajam akan mudah pula membedakan mana haq dan mana yang bathil, bahkan perintah pun tidak selalu harus disampaikan dengan kalimat perintah, dengan bahasa isyarat saja sudah cukup dipahami kalau hal itu merupakan perintah yang harus dilaksanakan. Nabi Ibrahim dan Ismail as merupakan di antara contoh orang yang memiliki ketajaman hati sehingga perintah Allah SWT untuk menyembelih Ismail cukup disampaikan melalui mimpi dan Ismail menangkap hal itu sebagai perintah ketika Nabi Ibrahim menceritakannya, padahal Nabi Ibrahim tidak menyatakan bahwa hal itu merupakan perintah dari Allah SWT.

Untuk mendidik kita menjadi orang yang memiliki ketajaman hati, puasa merupakan salah satu caranya, karenanya pada waktu puasa, teguran orang lain kepada kita meskipun dengan bahasa isyarat sudah menyadarkan akan kesalahan yang kita lakukan, ini membuat kita dengan mudah bisa menangkap dan membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, sesuatu yang selama ini semakin hilang dari pribadi masyarakat kita sehingga yang haq ditinggalkan dan yang bathil malah dikerjakan, Allah SWT mengingatkan soal ini dalam firman-Nya:

وَلاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُواْ بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُواْ فَرِيقاً مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (QS Al-Baqarah [2]:188).

Dengan demikian, menjadi amat penting bagi kita semua untuk memperlakukan hati dengan sebaik-baiknya sehingga perbaikan diri, keluarga, masyarakat dan bangsa sesudah Ramadhan berakhir dapat kita lakukan. Akhirnya, marilah kita akhiri ibadah shalat Id kita pada pagi ini dengan sama-sama berdoa:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.

اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمِ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَسْبَعُ وَمِنْ دُعَاءِ لاَيُسْمَعُ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tak bermanfaat, dari hati yang tak khusyu dan jiwa yang tak pernah merasa puas serta dari doa yang tak didengar (Ahmad, Muslim, Nasa’I).

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
sumber : dakwatuna.com

Selasa, 16 Agustus 2011

ENSIKLOPEDIA LEADERSHIP & MANAJEMEN MUHAMMAD SAW.


ENSIKLOPEDIA LEADERSHIP & MANAJEMEN MUHAMMAD SAW.

MUHAMMAD SUPER LEADER SUPER MANAJER.

Penulis: DR.H.M.SYAFII ANTONIO&tim

Penerbit: TAZKIA PUBLISHING



DISCOUNT 20 %

BEBAS ONGKOS KIRIM
HUBUNGI : AGEUNG IMAM NUR MUHAMMAD
HP : 08170201239 , 085624210872


(KHUSUS JAKARTA, BANDUNG, CIANJUR, CIMAHI,SUKABUMI)



SEBUAH BUKU SIROH REVOLUSIONER YANG MENGKAJI SEJARAH HIDUP NABI MUHAMMAD SAW DENGAN CARA TEMATIK, ILMIAH, DAN KOMPREHENSIF SERTA DIPADUKAN DENGAN KAJIAN ILMU MANAJEMEN DAN LEADERSHIP KONTEMPORER. BUKU TEMATIS YANG SANGAT BERMUTU INI DITULIS OLEH SEORANG PEMIKIR DAN PRAKTISI MUSLIM YANG TERKENAL, DR.MUHAMMAD SYAFII ANTONIO ,M.Ec & tim.

BUKU INI SANGAT BERGUNA UNTUK KELUARGA MUSLIM KARENA BERBEDA DENGAN BUKU SIROH (SEJARAH NABI) LAIN YANG MEMBAHAS SEJARAH HIDUP NABI SECARA GLOBAL, PAKET BUKU INI SESUAI SIFATNYA YANG TEMATIK DAN KOMPREHENSIF MAMPU MEMBERIKAN WAWASAN YANG LEBIH TERFOKUS DAN LEBIH MENDALAM DARI SEGI KEHIDUPAN NABI SAW.

DILENGKAPI DENGAN BANYAK BAGAN, FOTO, DAN LITERATUR BUKU INI SANGAT KAYA DENGAN ILMU. TAK HANYA ITU, KAJIAN ILMIAH MANAJEMEN DAN LEADERSHIP KONTEMPORER YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA MEMUNGKINKAN PARA PEMBACA MENDAPAT WAWASAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN NABI SAW DAN CONTOH PRAKTIS PENERAPANNYA DI JAMAN MODERN SEKARANG.

PAKET BUKU INI TERDIRI DARI 8 BUKU YANG MASING-MASING HANYA MEMBAHAS SATU (1) POKOK BAHASAN :

-KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN DIRI

-BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

-MANAJEMEN DAKWAH

-MENATA KELUARGA HARMONIS

-KEPEMIMPINAN SOSIAL POLITIK

-SANG PEMBELAJAR DAN GURU PERADABAN

-PENGEMBANGAN HUKUM

-KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI MILITER



APA KATA PARA TOKOH …

SURYADHARMA ALI, MENTERI AGAMA RI

“RATUSAN ENTRY YANG DISAJIKAN ENSIKLOPEDIA INI TELAH MENUNJUKKAN KEPADA KITA BAHWA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN RASULULLAH SAW SANGAT URGENT DITERAPKAN. MENGINGAT RASULULLAH SAW ADALAH PEMIMPIN YANG MENYELURUH SEMUA ASPEK KEHIDUPAN (HOLISTIC), TERBUKTI BERHASIL (PROVEN) DAN DITERIMA SECARA LUAS (WIDELY ACCEPTED)”

ARY GINANJAR AGUSTIAN. ESQ LEADERSHIP CENTER

“LEADERSHIP PRINCIPLE MERUPAKAN ELEMEN FUNDAMENTAL MODEL ESQ. SUBHANALLAH SAUDARAKU DR.M.SYAFII ANTONIO TELAH MENGEMBANGKANNYA SECARA KOMPREHENSIF DAN INTEGRAL BERBASIS SURI TAULADAN RASULULLAH SAW. BUKU INI WAJIB DIBACA OLEH SETIAP INSAN YANG INGIN MENELADANI RASULULLAH SAW SECARA HOLISTIC TERMASUK ALUMNI ESQ.”

HERMAYAN KERTAJAYA, MARC PLUS & CO:

“BUKU INI HARUS DIBACA OLEH UMAT MUSLIM DAN TIONGHOA INDONESIA KARENA BISA MEMBERIKAN INSPIRASI KEBANGSAAN NASIONAL. INDONESIA DENGAN PENDUDUK MUSLIM TERBESAR DI DUNIA DAN SUKU TIONGHOA TERBESAR DI LUAR “GREATER CHINA” SUDAH SEHARUSNYA MERAJUT KEMBALI JALAN SUTERA DI TANAH AIR TERCINTA. KARENA ITULAH, BUKU INI MENJADI PENTING SEKALI.”

DR.HIDAYAT NURWAHID KETUA MPR RI 2004-2009:

“BUKU PERTAMA YANG DITULIS CENDEKIAWAN INDONESIA YANG MENGKAITKAN SECARA PADU DAN SISTEMATIS ANTARA SURI TAULADAN MUHAMMAD SAW DENGAN DISIPLIN LEADERSHIP DAN MANAJEMEN MODERN. SATU PENCERAHAN YANG DINANTI INDONESIA DAN DUNIA”

PROF.DR.DIN SYAMSUDIN. KETUA UMUM PP MUHAMADIYYAH

“ M.SYAFII ANTONIO MENGAJAK KITA UNTUK MELAKUKAN REVOLUSI DALAM BERSIKAP TERHADAP RASULULLAH SAW. MUHAMMAD SAW BUKAN SAJA IMAM KITA DI MESJID DAN HAL IBADAH TETAPI JUGA CONTOH LEADER DAN MANAGER TERBAIK.”

KH.HASYIM MUZADI. KETUA UMUM PB NU 1999-2004

“INI SEBUAH USAHA PENTING YANG PATUT DIAPRESIASI SECARA SERIUS, TERUTAMA DISAAT KEPEMIMPINAN BANYAK MENGALAMI DEKADENSI SEPERTI SEKARANG INI.”

KH. YUSUF MANSYUR. WISATA HATI

“…DARI SEKIAN BUKU TENTANG RASULULLAH SAW BUKU INI TERMASUK PALING ISTIMEWA. SELAMAT MENGENAL, MENGIKUTI, DAN MENCINTAI RASULULLAH SAW. ”



TERSEDIA PAKET PEMBAYARAN YANG MUDAH DAN TERJANGKAU :

INVESTASI ANDA…

Harga asal Rp. 3.125.000

Beli Cash diskon 20 % menjadi Rp.2,5 juta saja.

Tersedia paket kredit:

1. 3 bulan DP Rp. 850.000 dengan cicilan Rp. 981.000/bulan selama 2 bulan

2. 6 bulan DP Rp. 750.000 dengan cicilan Rp.443.750/bulan selama 5 bulan

3. 10 bulan DP Rp. 750.000 dengan cicilan Rp.263.890/bulan selama 9 bulan

(DP termasuk cicilan bulan pertama)

KHUSUS KOTA BANDUNG PAKET KREDIT RINGAN Rp.260.000/bulan & BUKU DIKIRIM LANGSUNG KE ALAMAT YANG DITUNJUK *.

*HANYA DENGAN MENYERAHKAN DP Rp.350.000 (CICILAN PERTAMA & ADMINISTRASI) SERTA FOTO KOPI; KTP SUAMI ISTRI, KARTU KELUARGA, STRUK GAJI / SURAT BUKTI USAHA, REKENING LISTRIK

Senin, 15 Agustus 2011

Ketua Zonda Dua Buka Bersama dengan Kader PKS Kecamatan Mande


Ketua Zonda Dua DPD PKS Cianjur Cecep Sapari,S.Pd menghadiri Ifthor Jama'i bersama Pengurus dan Kader PKS Se-Kecamatan Mande,Ahad ( 14/8/2011 )di Desa Bobojong Kecamatan Mande. Dalam sambutannya Cecep Sapari menyampaikan rasa terima kasih kepada Pengurus dan Kader Kecamatan Mande yang dengan semangatnya telah menyelenggarakan acara yang menjadi agenda rutin DPC PKS Mande.
Acara Ifthor Jama'i DPC Mande ini di isi dengan Tausiyah oleh Ustadz Dedi Suhendi,S.Pdi (fikri)

Buka Bersama Pengurus DPC dan Kader PKS Se-Kecamatan Karangtengah


Panitia Ansyithoh Ramadhan 1432 DPC PKS Karangtengah menyelenggarakan Ifthor Jama'i di Desa Sukamanah Kecamatan Karangtengah, Ahad ( 14/8/2011 ).Nampak hadir pada kesempatan itu sejumlah Pengurus DPD,DPC,Para ketua DPRa dan tokoh masyarakat sekitar,tidak ketinggalan para ibu-ibu dan anak-anak kader meyemarakkan agenda rutin yang dilaksanakan oleh DPC PKS Karangtengah tersebut.
Asep Purnama selaku Ketua Ansyithoh pada sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para kader yang telah ikut serta berpartisipasi dengan memberikan bantuannya berupa materi maupun non materi. Sementara itu Ketua DPC PKS Karangtengah Indra Hatta menyampaikan apresiasi kepada Panitia Ansyithoh yang telah berhasil menyelenggarakan beberapa kegiatan di bulan ramadhan ini,sebelum acara ifthor jama'i ini pekan lalu Panitia ansyithoh telah melaksanakan kegiatan Ta'jil On The Road.
Ketua Zonda Dua yang di wakili sekretaris Zonda Dua Aulia Sukendar mengajak kepada pengurus dan kader yang hadir untuk terus konsisten dalam melaksanakan agenda-agenda kegiatan yang telah menjadi program DPC dan menyambut baik kehadiran kader-kader baru yang ada di Kecamatan Karangtengah.
Ustadz Wilman Singawinata selaku tuan rumah acara ifthor jama'i dan juga menjadi muwajjih mengajak kepada hadirin untuk bisa memanfaatkan bulan ramadhan ini sebaik mungkin dengan meningkatkan ibadah-ibadah sunnah seperti tilawatil qur'an,infak ,sedekah, tarawih, qiyamullail dan i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.
Acara ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh Ustadz Lucky Soleh Lukmanul Hakim, dan dengan tibanya waktu berbuka puasa para hadirin segera menyantap ta'jil berupa kurma yang telah disiapkan panitia dilanjutkan dengan shalat maghrib berjama'ah di mesjid terdekat. (aus)

Jumat, 12 Agustus 2011

Ketua MUI Bojongpicung Sambut Baik Kehadiran Aleg dari PKS


Tak kenal maka tak sayang, ungkapan itu yang di lontarkan Ketua MUI Kecamatan Bojongpicung K.H. Siradjudin ketika menerima kedatangan Anggota Legislatif DPR-RI dari F-PKS H.Ecky Awal Muharram di kediamannya di Kampung Kimerak Desa Bojongpicung Kecamatan Bojongpicung,Rabu (10/8).
Selama ini masih ada anggapan di masyarakat Bojongpicung yang menganggap PKS berbeda dengan pemahaman yang mereka yakini,lajut K.H. Siradjudin yang juga Ketua PC.Nahdlatul Ulama Kecamatan Bojongpicung tetapi dengan adanya silaturahmi dengan pengurus dan aleg dari PKS maka stigma di masyarakat akan berbeda dan diharapkan PKS akan mendapatkan simpati dan dukungannya dari masyarakat,apalagi kader-kader PKS yang berada di wilayah bojongpicung sudah mulai diterima kehadirannya ini di buktikan dengan ditunjuknya Ketua DPC PKS Bojongpicung Saepudin Nata menjadi pengurus masyarakat di daerahnya.
Ditempat terpisah H. Ido Garnida yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat Desa Bojongpicung merasa bangga dan terhormat dengan kedatangan para Aleg dan pengurus PKS ke kediamannya. Karena hanya Aleg dari PKS yang begitu peduli dan mau langsung terjun ke masyarakat untuk menampung aspirasi dan keluhan-keluhannya.
Foto bersama Anggota DPR-RI H.Ecky Awal Muharram dengan H.Ido Garnida didampingi Ketua DPD PKS Cianjur Teguh Agung NM,S.Si, Anggota DPRD Kabupaten Cianjur Wilman Singawinata, Ketua Zonda Dua Cecep Sapari,S.Pd dan Ketua DPC PKS Kecamatan Bojongpicung Saepudin Nata.

H.Ecky Silaturahmi Ke Tokoh Kecamatan Sukaluyu


Perjalanan selanjutnya dari rangkaian safari ramadhan di wilayah zonda dua H. Ecky bersilaturamhi kepada KH.Acep pengasuh Pondok Pesantren Ath-Thohirriyah di Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu, rabu (10/8).
Dalam nasehatnya KH. Acep mengingatkan kita untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dimanapun kita berada, baik sebagai masyarakat biasa ataupun sebagai wakil rakyat yang mengemban amanah dari rakyat.

Safari Ramadhan H.Ecky Awal Muharram di Kecamatan Karangtengah

Kunjungan silaturahmi Anggota Legislatif DPR-RI H.Ecky Awal Muharram di Zona Dakwah Dua di mulai dari Kecamatan Karangtengah,Rabu (10/8 ). Nampak H.Ecky ketika sedang melakukan dialog dengan H. Didin salah seorang tokoh Karangtengah dikediaman H.Didin di Desa Sukasari Kecamatan Karangtengah di dampingi Ketua DPD PKS Cianjur Teguh Agung NM,S.Si ,Ketua F-PKS DPRD Kabupaten Cianjur Wilman Singawinata,Ketua Zonda Dua Cecep Sapari,SPd Ketua DPC Karangtengah Indra Hatta dan Ketua DPRa Desa Sukasari Yusup.
Foto bersama antara H.Didin dengan Anggota Legislatif dan Pengurus PKS Kabupaten Cianjur.

Selasa, 09 Agustus 2011

Lakukanlah, Jangan Sekedar Diucapkan





" Seorang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, maka nasihatnya akan lenyap dari hati orang yang mendengarnya, sebagaimana hilangnya setetes embun di atas batu yang halus."
( Malik bin Dinar)

Mari saling menggenggam tangan. merapatkan barisan kita. sungguh perjalanan kita masih teramat panjang. sungguh perjuangan kita akan melalui pendakian yang sangat melelahkan. dan, kita akan menjumpai angin serta topan yang keras disana.
Saudaraku,
Selalu ada gelora dalam hati setiap muslim,kala melihat keangkara murkaan merajalela. Selalu ada kegelisahan dalam diri semua mukmin ketika mendapat kemungkaran, kezaliman, ketidak adilan, terjadi. Imanlah yang menjadi bahan bakar bagi gelora dan kegelisahan itu. Sehingga dalam hadist shaihi, Rasulullah menyatakan hendaknya setiap mukmin merubah kemungkaran lewat tangannya, atau lisannya, atau cukup dengan hatinya bila ia tidak mampu. Kegelisahan dan penolakan yang hanya sebatas hati menurut Rasulullah, tanda lemahnya keimanan.
Sahabat Rasulullah Khudzaifah bin yaman, suatu ketika pernah dimintakan komentar tentang istilah almayyit alhayy (orang mati tapi hidup). Ia mengatakan "Orang mati yang hidup adalah orang yang tidak melarang kemungkaran dengan tangannya, lisannya dan hatinya" (Ihya ulumudin ,2/311).Khudzaifah menyifatkan orang yang lalai hatinya dari kegelisahan terhadap kemungkaran, kedzaliman, dan ketidak adilan lebih parah dari penyakit apapun untuk orang hidup. karena sikap diam, bisu dan tuli terhadap kemungkaran menjadi tanda tidak adanya Iman. Sementara imanlah yang sebenarnya menjadi energi bagi orang yang hidup.
Saudaraku,
Ucapkanlah Laa ilaahaa illallah. Tidak ada tuhan kecuali Allah. Semoga kalimat itu akan memperbaharui dan memperkuat iman kita. Dengan itu kita tak sampai kalah dan tunduk terhadap banyaknya tantangan dan godaan yang gencar melemahkan iman. Apalagi, disaat ragam problematika hidup dan perjuangan kita diguncang oleh kesulitan.....
Saudaraku, ucapkan lagi Laa ilaaha illallah.....
Membuktikan iman dengan membenci dan melarang kemungkaran bukan perkara mudah. karenan reaksi dari keimanan itu harus dilakukan dalam rangka tujuan bahwa kemungkaran yang dibenci itu lenyap dan hilang. Karena itulah, sekedar membenci dan melarang tidak boleh dilakukan kecuali dengan tata cara dan metode yang telah diperhitungkan. Berapa banyak kemungkaran berusaha ditumpas, tapi efeknya justru memunculkan kemungkaran yang lebih dahsyat. Berapa banyak upaya memusnahkan kemaksiatan tapi tidak efektip atau bahkan menimbulkan masalah kemungkaran yang lebih besar.
Saudaraku,
Perhatikanlah nasihat imam syafi'i yang berbunyi, "Siapa yang menasihati saudaranya dengan perilaku nya, maka dialah pemberi petunjuk sebenarnya". Menasihati adalah salah satu cara untuk memperbaiki kekeliruan orang lain yang berarti bagian dari merubah kemungkaran.Dan menurut Imam Syafi'i, nasihat yang paling baik adalah melalui prilaku dan sikap. Ungkapan kata-kata, dalam pandangan Imam Syafi'i masih kalah pengaruh dan efektivitasnya,ketimbang perbaikan melalui contoh sikap dan prilaku. Inilah yang menjadikan Hasan Al Bashri memilih lebih mengutamakan praktek dan amal yang ia lakukan lebih dahulu, sebelum memberi pengarahan kepada orang lain.
Hasan Al Bashri, kata seorang muridnya yang bernama Wahid Bin Ziad tak pernah menyampaikan sesuatu kecuali ketika ia telah melakukan sesuatu itu lebih dahulu. dan bila melarang orang lain dari sesuatu, maka dia adalah orang yang paling jauh dari apa yang dilarangnyaitu.
Saudaraku,
semoga Allah melimpahkan kekuatan kepada kita semua untuk bisa menahului semua yang kita katakan pada diri sendiri. Kenapa mengarahkan orang lain dengan prilaku dan sikap langsung menjadi begitu penting? perhatikanlah ungkapan seorang salafushalih yang mengatakan, " Siapa saja orang yang jika engkau memandanganya dan pandanganmu kepadanya itu tidak membuatmu menjadi baik, ketahuilah bahwa dia adalah orang yang tidak memiliki prilaku yang baik." orang sholeh itu menilai bahwa efek prilaku dan sikap yang baik itu berpengaruh efektif meski hanya sekedar pandangan wajah. Dari sanalah pelaku kebaikan akan memberi pengaruh baik pada orang lain.
Masalah prilaku adalah amanah yang paling berat untuk kita. Tanpa amal, prilaku dan sikap yang benar. maka perkataan nasihat ucapan apapun sangat mungkin tumpul dan tak banyak berpengaruh untuk melakukan perubahan.
Dahulu di Madinah Umar bin Khatab ra pernah melakuakan pemantauan dan pengujian terhadap ahnaf bin qais selama satu tahun sebelum menunjukannya sebagai penguasa di sebuah kota. Umar berkata, "wahai ahnaf, saya telah mengujimu dan memeriksamu dan saya tidak mendapatkan apapun dari dirimu kecuali kebaikan. Aku melihat kondisi lahirmu baik. Saya berharap kondisi rahasiamu seperti kondisi lahirmu. Sesungguhnya kami mempunyai prinsip " Sungguh umat ini akan dicelakakn oleh setiap orang munafiq yang alim...".
Renungkan apa yang diutarakan oleh Hasan al bashri "bila engkau mendapatkan perkataan baik dari seseorang tunggulah sebentar,. Jika orang yang mengatakan itu menyesuaikan perilakunya dengan perkataannya,maka itulah kenikmatan yang paling indah, jadikanlah ia saudaramu,cintailah dia, kasihilah dia. Tapi jika perkataannya mengingkari perbuatannya, maka apalagi yang tersembunyi darinya kepadamu? Hati-hatilah kepadanya dan jangan sampai ia menipumu" (Zuhd ibnul mubarak,26)
Saudaraku,
Semua ini mungkin menjadi amanat terberat bagi kita selaku orang-orang yang menghendaki lenyapnya kemungkaran dan perbaikan keadaan. Tapi melangkahlah terus dan jangan sekali kali berhenti melakukan perbaikan. Tanamkanlah niat yang kuat dalam hati bahwa kita akan berupaya konsisten dengan ucapan. bahwa kita berusaha tidak melanggar apa yang kita sampaikan.
Kita memang hamba -hamba Allah yang jauh dari kesempurnaan dan penuh kelemahan. Karenanya selain menanamkan niat dan tekad yang kuat, mari sama-sama tengadahkan tangan. Berharap dan berdoalah kepada Allah SWT agar kita diberi kekuatan dan keteguhan. sumber : Tarbawi

Selasa, 26 Juli 2011

KERJA KITA BELUM TUNTAS!


“Sungguh akan terurai ikatan (agama) Islam itu satu demi satu! Apabila terurai satu ikatan, orang-orang pun bergantung pada ikatan berikutnya. Ikatan yang pertama kali lepas ialah hukum, sedangkan yang terakhir kali lepas ialah shalat.” (HR. Ahmad).

Sabda Nabi saw diatas mengandung dua informasi. Pertama, informasi negatif tentang akan terjadinya degradasi pengamalan ajaran Islam. Kedua, informasi positif tentang karakteristik ajaran Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan, meliputi urusan dunia dan urusan akhirat. Urusan hukum dan urusan peribadahan.[1]

Dalam persfektif gerakan dakwah, dua informasi tersebut mengingatkan kita bahwa kerja gerakan dakwah dalam melakukan ishlah wa taghyir harus menyentuh seluruh aspek kehidupan. Gerakan dakwah berkewajiban terus bekerja dengan penuh kesabaran, menjalin kembali ikatan Islam yang telah terurai itu satu demi satu. Mulai dari ikatan shalat hingga ikatan hukum/pemerintahan.

Untuk itu diperlukan gerakan dakwah yang menyeluruh (dakwah syamilah). Maksudnya, gerakan dakwah harus mampu melakukan ta’biah al-afaqiyah (mobilitas horizontal) berupa gerakan kultural dan ta’biah al-amudiyah (mobilitas vertical) berupa gerakan structural. Ta’biah al-afaqiyah (mobilitas horizontal) adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk menyiapkan masyarakat agar mereka menerima manhaj Islam serta produk kebijakan yang islami. Sedangkan ta’biah al-amudiyah (mobilitas vertical) adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai lembaga yang menjadi mashadirul qarar (pusat-pusat kebijakan), agar mereka dapat menterjemahkan konsep dan nilai-nilai Islam ke dalam kebijakan publik.

Inilah khuthuth ‘aridhah (grand strategy) dakwah yang harus kita jalankan. Pekerjaan yang sangat berat memang. Namun kita yakin, keikhlasan dan kesungguhan kerja, akan mendatangkan ta’yid (dukungan) dan pertolongan Allah SWT.

“Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut, 29: 69).

Kerja Dakwah

Mobilitas secara horizontal dan vertical akan berjalan efektif dan mencapai target apabila didukung kerja dakwah yang prima:

Pertama, nasyrul hidayah, menyebarluaskan hidayah Allah SWT. Apakah secara qoulan (lisan), amalan (amal), atau qudwatan (keteladanan). Sehingga benih-benih kebaikan dapat tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat.

Seorang muslim, wabil khusus aktivis gerakan Islam, harus menjadi teladan tentang nilai-nilai Islam dalam dirinya, yaitu saat bekerja, berbicara, makan, minum, akhlak dan tarbiyah, simpatik kepada orang lain, menjaga lisan dan jujur dalam berucap, tolong-menolong, dan sebagainya. Apabila ia melakukan semua itu karena Allah, ia akan menjadi pribadi yang bagaikan batu bata dalam membangun masyarakat Islam.

Sadarilah wahai para da’i, sesungguhnya masyarakat tidak akan berubah menjadi islami jika tidak mengenal hidayah Allah, dan bagaimanakah mereka dapat mengenal hidayah Allah tanpa teladan dan bimbingan dari para ulama dan para da’i. Oleh karena itu, setiap kita harus mengambil peranan. Kita harus bekerjasama menciptakan situasi yang kondusif bagi tumbuhnya kultur keislaman di tengah masyarakat.

Para jurnalis harus berperan menjadi pelopor dalam melakukan kebaikan dan meluruskan pemikiran masyarakat melalui media informasi, misalnya melalui koran atau majalah yang mereka miliki. Media-media tersebut harus mengeluarkan masyarakat dari kebobrokan moral, lebih peduli pada pembinaan akhlak, dan berupaya membentuk opini umum.

Yayasan-yayasan kebajikan harus menjalankan perannya dalam membantu fakir miskin, menutupi kebutuhan orang-orang yang kekurangan, memberikan tunjangan untuk pelajar, dan menyebarkan sifat kedermawanan di tengah masyarakat.

Partai-partai politik harus menjaga kesatuan bangsa dan kehormatannya serta memperjuangkan kemerdekaan negeri dengan harta, jiwa, dan usaha.

Organisasi-organisasi keislaman dengan berbagai macam corak aktivitasnya harus berupaya mewarnai masyarakat dengan niali-nilai Islam yang universal.

Para menteri yang shalih harus melakukan perbaikan dalam departemen yang mereka tangani. Setiap muslim harus membela, melindungi, dan mempertahankan kebaikan dalam semua segi kehidupan di masyarakat.

Drama dan sinetron islami harus menjadi alternative di tengah-tengah gempuran film-film cabul, sinetron picisan, dan acara-acara televisi yang merusak lainnya.

Bank-bank Islam harus menyadarkan umat dari bahaya riba yang telah menjerumuskan mereka dalam ekonomi ribawi.

Para wakil rakyat dan anggota parlemen harus menjadi perisai dalam menjaga nilai-nilai moral.

Institusi pendidikan Islam harus mencetak dan membina para siswanya dengan menjadikan Islam sebagai prinsip.

Seluruh elemen masyarakat harus didorong untuk melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan serta melakukan islamisasi dalam kehidupan mereka. Dengan begitu akan terwujudlah masyarakat yang berwibawa.

Kedua, nasyrul fikrah, menyebarluaskan idealisme agar masyarakat memiliki semangat perjuangan dan dukungan kepada kehidupan yang lebih islami. Kegiatan ini dilakukan dengan mentarbiyah umat, mengingatkan masyarakat, mengubah opini umum, menyucikan jiwa, membersihkan ruhani, menyebarkan prinsip kebenaran, jihad, bekerja, dan menyebarkan nilai-nilai keutamaan di tengah umat manusia.

Diantara sarana yang dapat digunakan oleh para aktivis dakwah adalah: majelis ta’lim, seminar, ceramah, khutbah, kunjungan dakwah, dan lembaga kajian. Selain itu sangat baik jika gerakan Islam mampu memunculkan media informasi (cetak/elektronik) yang dapat merebut opini umum untuk mendukung fikrah Islam.

Selain itu, aktivis Islam hendaknya tidak enggan melakukan nasyrul fikrah secara langsung kepada lingkungan terdekatnya. Bukankah di sekitar rumah kita ada masjid yang dapat mempertemukan kita sebanyak lima kali dalam sehari dengan tetangga-tetangga kita? Sudahkah kita menyampaikan kepada mereka apa yang seharusnya kita sampaikan?

Ada hal unik yang patut kita teladani dari para aktivis Partai Refah di Turki. Mereka memiliki petugas yang bertanggung jawab mengurusi setiap bagian jalan. Setiap petugas mengetahui dan mengenal betul seluruh yang ada di sekitar dan di sepanjang jalan tersebut. Setiap mereka menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah-rumah yang ada di sisi jalan yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka mengucapkan rasa gembira pada saat bergembira dan memberikan ucapan bela sungkawa jika sedang ditimpa musibah. Dari sepanjang jalan inilah mereka menyampaikan fikrah dan sikap partai mereka. Pertanyaan buat kita: Apakah kita pernah berkunjung dan berbicara dengan tetangga kita di rumahnya? Sebenarnya pekerjaan ini sangat mudah untuk dilakukan bagi mereka yang mau mencobanya.

Islam adalah agama untuk semua manusia. Jika kita lalai menyampaikan informasi tentang keislaman, kita termasuk orang yang berdosa. Gerakan Islam yang hakiki adalah gerakan yang melakukan dakwah dan tabligh. Dengan mengajak itulah kita akan dapat membentuk opini umum pada masyarakat. Dengan cara seperti itu saja, kita akan dapat mewarnai masyarakat dengan warna Islam untuk menuju perubahan.

Ketiga, menggiatkan aktivitas amar bil ma’ruf dan nahyi ‘anil munkar, yakni berupaya melakukan konsolidasi, koordinasi, dan mobilisasi seluruh potensi positif konstruktif di tengah-tengah masyarakat agar memberikan kemaslahatan bagi umat, bangsa, negara, kemanusiaan, dakwah, dan lain sebagainya. Serta melakukan langkah-langkah minimalisasi atau mempersempit ruang gerak kemungkaran.

Jika dikaitkan dengan hadits di atas, yang mengilhami kita tentang visi dakwah syamilah, maka aktivitas dakwah dan amar ma’ruf nahyi munkar yang kita lakukan harus menyentuh seluruh aspek: (1) Aspek ibadah, mulai dari bagaimana mengajak shalat ke masjid, berpuasa, zakat, infaq, sedekah, haji, memberantas judi, miras, prostitusi, dan sebagainya. (2) Aspek keadilan, hukum, dan pemerintahan, mulai dari memberantas korupsi dan mafia peradilan, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, membela nasib buruh, tani, dan nelayan, menegakkan HAM, menegakkan pemusyawaratan dan pembangunan ekonomi umat, mengurangi diskriminasi di hadapan hukum, melestarikan lingkungan hidup, membangun ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seterusnya.

عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان



Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)

Keempat, memelihara ruwiyah islamiyah (identitas masyarakat Islam) dan al-mazhar al-islami (penampilan Islam). Simbol-simbol keislaman harus dimunculkan, apakah yang bersifat fisik (bangunan masjid, mushola, madrasah, dll) atau aktivitas (pendidikan Islam, majelis ta’lim, dll).

Identitas dan penampilan ini juga hendaknya muncul dalam dandanan, pakaian, perhiasan, simbol-simbol, hiburan, dan berbagai bentuk penampilan fisik masyarakat. Termasuk pula dalam perilaku dan ucapan. Masyarakat harus senantiasa diarahkan untuk memiliki penampilkan yang islami dalam kehidupan keseharian, serta berbangga dengannya. Para muslimah berbangga dengan busana muslimah yang mereka kenakan. Anak-anak muda bangga dengan kesenian islami.

Idealnya simbol-simbol yang yang dimunculkan itu selaras pula dengan ‘urfil mujtama (tradisi masyarakat) yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Simbol mungkin bukan perkara yang harus dinomor satukan. Tapi ia penting untuk memelihara substansi, terlebih lagi jika simbol tersebut merupakan tuntutan syar’i.

Tiga Cita-cita Besar

Jadi, kita harus bekerja lebih keras lagi, karena di hadapan kita ada tiga cita-cita besar yang harus kita wujudkan:

1. Cita-cita Dakwah

Kita mencita-citakan terwujudnya kehidupan islami yang menjadi rahmatan lil ‘alamin, yaitu kehidupan yang merujuk kepada nilai-nilai alqur’an dan sunnah. Kita pun mencita-citakan terwujudnya masyarakat yang islami, yaitu masyarakat yang berafiliasi secara ideologi kepada Islam; melakukan semua fardhu ‘ain di dalam keseharian mereka; dan menjaga diri dari dosa-dosa besar.

Untuk mencapai tujuan tersebut kita harus terus bekerja, menyampaikan dakwah dan tarbiyah islamiyah kepada masyarakat secara benar, jelas, utuh, dan menyeluruh; mendorong kebajikan di berbagai bidang kehidupan; memberantas kebodohan, kemiskinan, dan kerusakan moral; menghimpun jiwa dan menyatukan hati manusia di bawah naungan prinsip-prinsip kebenaran; mendekatkan persepsi antara madzhab-madzhab di kalangan umat Islam; memberi alternative solusi terhadap berbagai persoalan umat dan bangsa serta pembangunannya; membangun peradaban manusia atas dasar keseimbangan iman dan materi; memantapkan prinsip-prinsip Islam; mengokohkan arti beragama yang sebenarnya pada setiap pribadi dan keluarga, baik dalam ucapan maupun perbuatan; membina dengan cara yang benar sesuai dengan Alqur’an dan Assunah dalam hal aqidah, ibadah, akhlak, muamalah, ruhiyah, aqliyah dan jasmaniyah; meneguhkan arti ukhuwah yang sebenarnya, saling melindungi secara utuh, saling menolong secara penuh, hingga tercipta solidaritas social; melahirkan generasi baru yang memahami dan melaksanakan Islam secara baik, serta berperan di berbagai sector kehidupan.

2. Cita-cita Politik

Cita-cita dakwah yang luhur tersebut membutuhkan penjaga, yaitu kekuatan politik. Dengan kekuatan inilah kita dapat mengaktualisasikan ajaran Islam secara maksimal. Mewujudkan rasa aman; melaksanakan undang-undang, meratakan pendidikan; menyiapkan kekuatan; memelihara kesehatan; menjaga kepentingan dan fasilitas umum; menjaga sumber daya alam dan mengelola kekayaan negara; mengokohkan moralitas; menebarkan dakwah.

Untuk mencapainya, gerakan dakwah harus melakukan musyarakah siyasiyah (partisipasi politik) dalam pemerintahan, dan diawali dengan upaya itsbatul wujud assiyasi (mengokohkan eksistensi politik). Dari waktu ke waktu eksistensi politik ini harus terus dikembangkan. Jika meneropong sejarah politik Islam di Indonesia, rekor terbesar yang pernah dicapai oleh partai-partai Islam adalah rekor Masyumi sebesar 20%. Ini merupakan tantangan besar bagi kita.

3. Cita-cita Peradaban

Ini adalah implementasi dari apa yang disebut oleh Hasan Al-Banna sebagai ustadziyatul alam, yakni penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero negeri. “Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah”. (QS. Al-Baqarah, 2: 193). Maksud ayat ini adalah akan menjadi sangat hinanya kemusyrikan di muka bumi dan peribadatan kepada Allah semakin tinggi dan mulia. Tidak ada lagi kekhawatiran pada kita dalam menjalankan agama, tidak ada lagi basa-basi dan sembunyi-sembunyi dalam urusan agama. Karena dunia telah diwarnai dengan warna Islam, setelah sebelumnya dikotori filsafat materialisme yang didukung dua kekuatan utama untuk mempertahankan hegemoninya: senjata dan uang.

Marilah mengingat kembali janji Rasulullah saw kepada umat Islam. Abdullah bin Amru bin Ash mencatat hadits dari Rasulullah yang ditanya, “Kota mana yang akan lebih dahulu dibebaskan Islam, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Herakliuslah (Konstantinopel / Istambul) yang akan dibebaskan terlebih dahulu!”

Nubuwwah tersebut terbukti pada Abad ke-9 Hijriyah, bertepatan dengan abad ke-15 Masehi. Tepatnya pada hari Selasa, 20 Jumadil Ula 857 H / 29 Mei 1453 M. Pembebasan Konstantinopel pada saat itu dipimpin oleh seorang Komandan muda Utsmani berusia 23 tahun yang bernama Muhammad bin Murad atau dikenal juga dengan sebutan Muhammad Al-Fatih.

Saat ini kita masih menunggu nubuwwah kedua yaitu dibebaskannya Roma (Italia). Insya Allah di negeri ini pun sinar ajaran Islam akan memancar sempurna. Syaikh Yusuf Qaradhawy menduga pembebasan Roma ini akan terjadi dengan perantaraan pena dan diplomasi.

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS. At-Taubah, 9: 32 – 33)

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS. At-Taubah, 9: 105)

Wahai para da’i, kerja kita belum tuntas!

Wallahu a’lam.

(intimagazine)

Maraji:

Memperjuangkan Masyarakat Madani, MPP PKS

Bingkai Dakwah di Jalur Politik, KH. Hilmi Aminuddin

Al-Fikr Al-Islamiy Al-Mu’ashir, DR. Musthafa Muhammad Thahhan

Menyongsong Mihwar Daulah, Cahyadi Takariawan

Dari Qiyadah untuk Para Kader, Anis Matta

Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz 2, Ahmad Mushthafa Al-Maraqhi

Sabtu, 23 Juli 2011

Presiden PKS : KNPI Diharapkan Bisa Melahirkan Lagi Tokoh-Tokoh Nasional


Jakarta- Partai Keadilan Sejahtera berharap Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bisa melahirkan tokoh-tokoh nasional untuk meneruskan kepemimpinan nasional di masa ke depan.

"Dalam sejarahnya KNPI telah melahirkan banyak tokoh-tokoh nasional yang kiprahnya luar biasa. Saya berharap hal ini bisa diteruskan oleh KNPI," kata Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq usai menerima kunjungan delegasi KNPI Pusat , Jum'at(22/7).

KNPI, menurut Luthfi harus terus menerus menguatkan kelembagaannya sehingga bisa menjadi kawah candradimuka untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa ke depan. Salah satunya yaitu dengan tetap menjaga dan menata organisasinya supaya solid. Karena tanpa organisasi yang solid sulit mengembangkan ide-ide dan gagasan untuk melahirkan pemimpin berkualitas.

PKS memandang KNPI dan juga ormas-ormas yang lainnya sebagai mitra untuk bersama-sama menyelesaikan beragam persoalan bangsa. “Karena persoalan bangsa yang demikian kompleks tidak mungkin diselesaikan hanya oleh satu atau dunia organisasi saja,” tandasnya.

Jumat, 22 Juli 2011

Galeri Foto Launching Rumah Kreasi Zonda Dua






( Foto : Dokumen Zonda Dua / aus )

Wilman Singawinata : Jadikan Rumah Kreasi sebagai Tempat Pemberdayaan Masyarakat

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cianjur dari Partai Keadilan Sejahtera, Wilman Singawinata ketika menyampaikan sambutannya dalam peresmian Rumah Kreasi Zonda Dua.

Karangtengah-Zonda Dua-"Ibu-ibu ternyata lebih cocok dalam mengelola industri rumah tangga karena bila di kelola ibu-ibu dalam pengembalian pinjaman modal lebih baik"kata Anggota DPRD Kabupaten Cianjur,Wilman Singawinata dalam sambutan peresmian dan Launching Rumah Kreasi Zonda Dua,Jum'at (22/7) tentunya dengan tidak mengesampingkan peran Bapak-bapak lanjutnya.
Rumah Kreasi Zonda Dua yang berlokasi di Kampung Karamat Taifur Desa Ciherang Kecamatan Karangtengah ini pun di harapkan setelah Launching bisa langsung di pergunakan dan di tindaklanjuti dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,sambungnya.
Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengharapkan Rumah Kreasi yang di kelola oleh Pos Wanita Keadilan Zonda Dua dapat membuat suatu produk yang mempunyai daya saing dengan produk yang sudah ada di pasaran sehingga bisa diterima oleh masyarakat.
Semoga produk unggulan yang diperkenalkan oleh Pos Wanita Keadilan yaitu Abon Ikan ini, dengan mempunya ciri khas tersendiri dapat cepat diterima oleh masyarakat,harapnya.
Dalam sambutan terakhirnya Wilman Singawinata menyarankan Pos Wanita Keadilan dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat dalam mendapatkan permodalan untuk menjalankan usaha yang bersama-sama dilakukan dengan masyarakat sekitar tersebut.(aus)

Ketua DPD PKS Cianjur Resmikan Rumah Kreasi Zonda 2

Ketua DPD PKS Cianjur ketika memberikan sambutan dalam peresmian Rumah Kreasi Zonda Dua.(Foto:Dokumen Zonda Dua)

Karangtengah-Zonda Dua-Ketua DPD PKS Cianjur Teguh Agung NM, S.Si mengharapkapkan Rumah Kreasi Zonda Dua yang berlokasi di Kampung Karamat Taifur Desa Ciherang Kecamatan Karangtengah dapat memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat sekitar.Harapannya itu di sampaikan ketika memberikan sambutan dalam peresmian Rumah Kreasi Zonda Dua,Jum'at ( 22/7/2011 )
Menjadi kewajiban struktur Zonda Dua untuk bisa memberdayakan ekonomi dan keterampilan masyarakat yang ada di sekitar Rumah Kreasi dan menjadikan basis pemilih untuk menghadapi Pemilu yang akan datang.
Rumah Kreasi Zonda Dua yang pengelolaannya bekerja sama dengan Pos Wanita Keadilan diharapkan bisa menggandeng ibu-ibu PKK dan memperdayakan ibu-ibu dengan memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan.
"Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Dua pun harus berperan aktif dalam memberikan bantuan dan advokasi demi suksesnya Rumah Kraesi ini " tegasnya.
Dalam sambutan terakhirnya Teguh Agung juga memberikan pesan kepada Para Kader dan Ibu-ibu yang hadir untuk tidak cepat berputus asa dalam menjalankan usaha yang akan dirintis dan apabila mengalami kegagalan di awal untuk terus berusaha sehingga dapat sukses seperti yang diharapkan.(aus)

Kamis, 21 Juli 2011

Galeri Foto Reses Masa Persidangan II Tahun 2011

Foto-foto kegiatan reses anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Partai Keadilan Sejahtera, Wilman Singawinata dengan masyarakat di Daerah Pemilihan II yang bertempat di Kampung Karamat Desa Ciherang Kecamatan Karangtengah pada hari Rabu ( 20/7/2011 )









Reses Anggota DPRD Daerah Pemilihan II dari Partai Keadilan Sejahtera

Anggota DPRD Kab. Cianjur dari Partai Keadilan Sejahtera, Wilman Singawinata ( Kiri ) ketika memberikan jawaban dalam sesi dialog dengan masyarakat.

Salah satu sarana untuk menampung pendapat dan aspirasi masyarakat dan pemilih adalah dengan di adakannya reses atau dengar pendapat. Anggota Dewan adalah wakil rakyat di parlemen untuk mewakili suara pemilihnya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam kesempatan reses masa persidangan II Tahun 2011 ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Cianjur Daerah Pemilihan 2 dari Partai Keadilan Sejahtera, Wilman Singawinata melaksanakan resesnya di Kampung Karamat Desa Ciherang Kecamatan Karagtengah,Rabu (20/7/2011).
Pada kesempatan itu wakil-wakil dari masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung dengan diadakan dialog antara masyarakat dan anggota dewan. Tetapi dengan keterbatasan waktu tidak semua aspirasi dapat disampaikan langsung dan solusinya masyarakat bisa menyampaikan dengan tulisan.
Sebagai Anggota Dewan, Wilman Singawinata akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memperjuangkan semua aspirasi tersebut untuk di bawa ke rapat dewan ataupun yang bisa langsung di sampaikan ke fihak eksekutif yang terkait.
Masyarakat yang mewakili Daerah Pemlihan II yang meliputi Kecamatan Karangtengah, Ciranjang, Mande, Bojongpicung, Sukaluyu dan Haurwangi pun merasa puas dengan pemaparan yang telah di sampaikan dan berharap aspirasinya dapat terwujud.(aus)

Selasa, 19 Juli 2011

Tifatul Ingatkan Lembaga Yang Masih Pakai Password 123


Bandung - Kesadaran akan bahaya keamanan serangan dalam dunia maya (cyber attack) terus dikampanyekan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring.

Dia mengungkapkan, serangan di dunia maya tidak hanya pernah dialami situs-situs resmi pemerintah Indonesia, tapi juga Esthonia, Iran, Swiss, Malaysia, dan lembaga-lembaga seperti CIA, Google, Fox News. Sedangkan di dalam negeri, lembaga-lembaga pemerintah yang situsnya pernah diserang antara lain Mabes Polri, Lemhannas, TNI, Pertamina dan Kemenkominfo sendiri.

"Saya menyayangkan sikap-sikap yang terlalu mengabaikan bahaya-bahaya serangan yang terjadi di dunia maya, dan hal ini sudah merupakan masalah serius di seluruh dunia. Semua harus sadar, semua harus siap siaga, semua harus membangun sistem pertahanan cyber," ujar Tifatul dalam pembukaan Seminar Nasional Keamanan Informasi di Hotel Savoy Hoffman, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/7).

Dalam penelusuran Kemenkominfo, diungkapkan masih banyak lembaga dan Kementerian Negara yang belum membangun sistem keamanan komputer yang baik dan mengabaikan aspek-aspek keamanan sistem informasi.

Tifatul juga mengingatkan bahwa serangan dunia cyber dapat berskala lebih luas karena tanpa batas. Dan kasus-kasus lemahnya keamanan mengakibatkan kejadian fatal seperti lumpuhnya sistem komputer pemerintah dan lembaga-lembaga penting lainnya.

"Masa ada situs lembaga yang passwordnya adalah '123', dan ditempel pula di atas meja", ungkap Tifatul yang disambut tawa hadirin.[ald]RMOL

PKS Berharap Tarik Ulur Angka PT Segera Diakhiri


JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap agar angka ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) segera disepakati, sehingga UU Pemilu bisa segera disahkan.

Dikhawatirkan bila polemik ini terus berlanjut maka tahapan Pemilu 2014 bisa terganggu. “Idealnya seluruh bentuk perundang-undangan pemilu, sedini mungkin harus bisa diselesaikan,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Hakim di DPR, Jakarta, Senin (18/7/2011).

Dalam rapat badan legislasi DPR beberapa waktu lalu, sembilan fraksi tetap ngotot pada pendirian masing-masing soal ambang batas parlemen. Fraksi Demokrat (4 persen), F-Golkar (5 persen), F-PDIP (5 persen), F-PKS (3-4 persen). Sementara Fraksi PAN, PPP, PKB, Gerindra, dan Hanura berharap ambang batas parlemen dipatok 2,5 persen.

PKS dalam pandangan Hakim mempunyai keinginan yang sama dengan fraksi yang lain, agar RUU Pemilu segera disahkan. Sehingga pada 2012 semua perangkat pemilu sudah terumuskan dan juga tersosialisasikan.

“Dengan demikian jika nanti ada judicial review di MK, semuanya sudah clear sebelum 2013, di mana tahapan, program, dan jadwal Pemilu sudah dimulai,” ungkapnya.

Selain fokus pada penentuan angka PT, Hakim mengaku partainya juga menaruh atensi tinggi kepada mekanisme penghitungan kursi di parlemen. “Simulasi Cetro perlu menjadi bahan pertimbangan. Prinsip adil tidak selalu harus sama rata, namun suara dihargai dengan harga yang sama. Jadi one man one vote,” tandasnya.

Penentuan angka PT akan menjadi ajang pertaruhan eksistensi partai-partai menengah dalam Pemilu 2014. Sebab apabila angka PT dipatok terlalu tinggi, maka peluang mereka bisa lolos ke Senayan akan kecil. Bagi partai yang tak bisa mengantarkan kadernya ke Senayan maka bisa dipastikan akan tereliminir dari pentas politik nasional.

Senin, 18 Juli 2011

30 memo buat para aktivis dakwah


Berdakwah adalah seni yang hanya mampu dilakoni dengan baik oleh para Da’i yang tulus, sebagaimana halnya seni dibangun oleh para Arsitek yang profesional dan seni kerajinan bagi para pengrajin yang terampil. Untuk itu, sudah semestinya para Da’i mengemban problematika dakwah dan piawai di dalam menyajikannya kepara para audiens (mad’u) karena mereka menempati posisi pewaris Rasulullah saw.
Oleh karena itu, para Da’i harus memperisai diri mereka dengan beberapa etika sehingga benar-benar menjadi para utusan yang membawa petunjuk dan lentera kebenaran serta kebaikan yang melaksanakan risalah sesuai dengan tuntunan Allah .
Memo buat aktivis dakwah itu ada 30 poin, yaitu sebagai berikut:
1.Ikhlas dalam berdakwah
2.Mendefinisikan tujuan
3.Mengoleksi sifat para mujahid
4.Mencari ilmu yang bermanfaat
5.Tidak memiliki pola hidup serba sempurna (idealis)
6.Tidak berputus asa dari rahmat Allah
7.Tidak menyebut nama bila menghujat individu
8.Seorang da’i tidak boleh mentakziyah (merekomendasikan) diri sendiri di hadapan orang
9.Tidak mengeluhkan merajalelanya kerusakan dan para perusak
10.Tidak menambah-nambah apa yang sudah termuat di dalam kitabullah
11.Tidak berargumentasi dengan hadits hadits maudhu’ (palsu)
12.Tidak boleh mencemarkan nama baik suatu instansi, lembaga, organisasi dan kelompok.
13.Seorang da’i harus mengukur sesuatu sesuai dengan proporsinya
14.Bersikap lemah lembut dalam berbicara dan welas asih dalam menasehati
15.Berinteraksi dengan manusia secara baik dan menghargai kedudukan mereka.
16.Mempublikasikan dakwah untuk suatu maslahat
17.Concern terhadap diskursus-diskursus kontemporer dan wacana yang berkembang
18.Mengkondisikan pembicaraan sesuai tingkat pemahaman umat
19.Tidak membeberkan aib seseorang di hadapan umum
20.Menjadi panutan (Qudwah) mulai dari dirinya sendiri
21.Wala’ dan bara’ seorang da’i terhadap seseorang harus bersifat nisby (relatif)
22.Mengambil simpati manusia
23.Seorang da’i harus familiar
24.Perlunya berdakwah secara bertahap
25.Memposisikan orang sesuai dengan posisinya
26.Mengintrospeksi diri sembari berdo’a secara sungguh sungguh kepada Allah
27.Ibadah seorang da’i harus lebih ekstra
28.Berzuhud di dunia dan mempersiapkan bekal di akhirat
29.Berpenampilan menarik
30.Intens terhadap permasalahan wanita
Judul Asli : Tsalatsuna waqfah fi fanni ad-da’wah
Penulis : Dr.Aidh Abdullah Al-Qarni, MA
Penerjemah : Hanif Yahya
Penerbit : Pustaka Nawaitu, Jakarta
Tahun : 2005
(aus)

Minggu, 17 Juli 2011

Teguh Agung : Pawai Tarhib untuk mengingatkan warga Ramadhan telah dekat

Ketua DPD PKS Kabupaten Cianjur, Teguh Agung NM,S.Si ( tengah pakai topi PKS )ditengah-tengah peserta Pawai Tarhib Ramadhan,Ahad 17 - Juli - 2011

Cianjur-(ZondaDua)"Pawai Tarhib yang di adakan DPD PKS Cianjur adalah salah satu sarana dakwah yang bertujuan untuk mengingatkan warga Cianjur bahwa bulan ramadhan sebentar lagi akan tiba,"kata Ketua DPD PKS Cianjur Teguh Agung NM, disela-sela mengikuti kegiatan Tarhib Ramadhan, Ahad 17 Juli 2011
"Diharapkan masyarakat bisa lebih mempersiapkan diri dengan baik sehingga bulan ramadhan yang akan datang menjadi bulan ramadhan yang terbaik dari bulan-bulan ramadhan tahun sebelumya,"sambungnya.
Pawai Tarhib Ramadhan adalah agenda tetap yang dilaksanakan oleh DPD PKS Cianjur dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan, selain kegiatan- kegiatan yang lainnya.
Pawai yang dimulai dari Mesjid Agung Cianjur ini berakhir di halaman parkir Hypermart, dan diikuti oleh ratusan kader dan simpatisan yang berasal dari Cianjur Kota dan sekitarnya(aus)

DPD PKS Cianjur Sambut Ramadhan dengan adakan Pawai Tarhib



Cianjur(ZondaDua)-Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan,maka tahun inipun DPD PKS Cianjur menyelenggarakan Pawai Tarhib Ramadhan dalam rangka menyambut bulan ramadhan 1432 H.
Acara yang dumulai dari depan Mesjid Agung ini di ikuti oleh ratusan kader dan simpatisan yang berasal dari Cianjur Kota dan sekitarnya.Dengan berjalan kaki para Bapak dan Ibu terus bersemangat menyusuri sepanjang jalan Ir.H. Juanda tanpa menghiraukan teriknya cuaca yang cukup menyengat.Selain mengadakan orasi yang tujuannya untuk mengingatkan para warga bahwa ramadhan telah dekat juga para kader tersebut membagikan selebaran jadwal imsakiyah dan pesan-pesan ramadhan.
Pawai tarhib berakhir dilapangan parkir Hypermart sebelum berkumandangnya adzan dhuhur.
Sebelum acara tarhib di adakan juga Tabligh Akbar yang diselenggrakan di Mesjid Agung Cianjur dengan menghadirkan Ketua IKADI ( Ikatan Da'i Indonesia ) Kabupaten Cianjur,KH.Ade Syatibi Darwis.

Jumat, 15 Juli 2011

Rapat Evaluasi dan Konsolidasi Zonda Dua DPD PKS Cianjur

Ust.Wilman Singawinata (sebelah kanan) sedang memaparkan rencana reses di markas zonda dua
Bertempat di Markas Zonda Dua,pada hari Kamis ( 14 Juli 2011 ) diadakan rapat evaluasi dan konsolidasi antara Pengurus Zonda Dua dengan para Ketua DPC. Dari 6 DPC yang berada di wilayah Zonda hadir 4 Ketua DPC yaitu Ketua DPC Karangtengah Indra Hatta didampingi sekretaris DPC M.Nashor,Ketua DPC Mande M.Iwan,Ketua DPC Ciranjang Yusuf Supendi dan Ketua DPC Bojongpicung Saepudin Dinata,sedangkan ketua DPC yang berhalangan hadir yaitu Ketua DPC Haurwangi dan Ketua DPC Sukaluyu.
Pada kesempatan tersebut Ketua Zonda Dua Cecep Sapari,SPd yang didampingi Sekretaris Zonda Aulia Sukendar dan Bidang Kaderisasi Zonda Darajat menjelaskan Program yang akan dilaksanakan dalam rangka menghadapi Bulan Ramadhan 1432 H dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Agenda rapat zonda ini menjadi agenda tetap bulanan yang dilaksanakan setelah diadakan rapat zonda dengan DPD.
Pada kesempatan itu hadir Anggota DPRD Kab.Cianjur Ust. Wilman Singawinata yang juga merupakan Sekretaris Umum DPD PKS Cianjur dan memberikan penjelasan seputar rencana Reses Anggota Dewan di Daerah Pemilihannya yaitu Daerah Pemilihan Dua.(aus)

Kamis, 14 Juli 2011

Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna


Resensi Buku
Oleh: Abu Nida
Dakwatuna.com – Hasan Al-Banna adalah seorang mujahid dakwah yang tidak hanya mewariskan Ikhwanul Muslimin yang kini menjadi gerakan Islam terbesar di dunia. Ia juga mewariskan pemikiran-pemikiran yang sangat berharga bagi dunia Islam, tidak hanya bagi Ikhwan. Kontribusi pemikirannya telah memenuhi ruang sejarah tersendiri yang sampai kini terus dikaji dan diadopsi banyak gerakan Islam. Begitu pun pemikirannya dalam bidang politik.

Melalui buku At-Tarbiyah As-Siyasiyah Inda Hasan Al-Banna, yang diterjemahkan menjadi Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna ini, Dr. Yusuf Qaradhawi mengupas dimensi aspek politik yang orisinil dan detail tentang aspek politik dalam metode tarbiyah yang digagas oleh Hasan Al-Banna. Buku yang diterbitkan dalam rangka memperingati seratus tahun kelahiran Hasan Al-Banna ini diselesaikan Dr. Yusuf Qaradhawi dengan terlebih dahulu mengkaji perkataan Hasan Al-Banna melalui berbagai kumpulan risalahnya, kemudian melakukan muqaranah (komparasi) antara perkataan Hasan Al-Banna satu sama lain, dan metode an-naqd al-‘ilmi al-maudhu’i (kritik ilmiyah tematik). Dengan metode itu, Dr. Yusuf Qaradhawi mendapatkan kesimpulan 8 pilar tarbiyah politik Hasan Al-Banna dan ia berbeda pendapat serta mengkritisi Hasan Al-Banna pada pilar ketujuh.

Delapan pilar itu adalah:
1. Memadukan antara Islam dan politik (agama dan negara)
2. Membangkitkan kesadaran wajib membebaskan tanah air Islam
3. Membangkitkan kesadaran wajib mendirikan pemerintahan islami
4. Menegakkan eksistensi umat Islam
5. Menyadarkan kewajiban persatuan Islam
6. Menyambut sistem perundang-undangan
7. Mengkritisi multipartai dan kepartaian
8. Melindungi kelompok minoritas dan unsur asing

Memadukan antara Islam dan politik (agama dan negara)

Hasan Al-Banna berusaha keras mengajarkan umat Islam tentang syumuliyatul Islam(kesempurnaan Islam). Apalagi di awal dakwahnya, masyarakat Mesir masih memahami Islam secara parsial. Bahwa Islam adalah rukun iman dan rukun Islam. Sementara politik, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain tidak masuk dalam urusan din Islam.

Hasan Al-Banna dalam banyak kesempatan sangat menekankan pentingnya kembali pada syumuliyatul Islam. Begitu pun beliau mencantumkan pembahasan ini di awal ushul isyrin (20 prinsip pokok Ikhwanul Muslimin dalam memahami Islam). Dalam lingkup inilah dakwah Hasan Al-Banna berada. Ia ingin menghilangkan pemikiran sempit yang mengurung Islam dalam ritual tertentu. Ia ingin membina umat Islam dengan pemahaman dan cakrawala luas yang bisa menggiring terbentuknya pribadi Islam yang diidam-idamkan.

Membangkitkan kesadaran wajib membebaskan tanah air Islam

Inilah pilar kedua dalam tarbiyah politik Hasan Al-Banna. Memperkuat kesadaran dan memicu sentimen wajib membebaskan tanah air Islam dari penjajahan dan penguasaan asing. Meskipun saat itu Mesir sendiri masih berada di bawah penguasaan Inggris, Hasan Al-Banna juga berpikir jauh ke negara-negara lain yang harus dibebaskan dari penjajahan dan penguasaan asing, termasuk Indonesia. Tentu saja ini adalah implikasi dari pemahaman bahwa umat Islam adalah satu tubuh dan tanah air Islam tidak dibatasi oleh sekat-sekat geografis, melainkan seluruh bumi di mana di atasnya dikumandangkan syahadat.

Upaya menyadarkan umat ini juga ditunjukkan secara faktual dengan keterlibatan Ikhwan mengusir penjajah dari Mesir dan Sudan, pengiriman mujahidin ke Palestina, sampai menekan pemerintah agar mendukung kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Membangkitkan kesadaran wajib mendirikan pemerintahan Islami

Pilar yang kedua di atas sebenarnya hanyalah sarana. Tujuan utamanya adalah menegakkan eksistensi umat Islam agar hidup dengan aqidah dan syariat Islam. Untuk itu, setelah membebaskan negara dari penjajahan dan penguasaan asing, target berikutnya adalah mendirikan pemerintahan yang islami.

Eksistensi umat Islam tidak bisa tegak kecuali jika belenggu penjajahan di segala aspek, baik ekonomi, politik, undang-undang, dan sebagainya bisa dibebaskan, lalu diatur dengan sistem Islam. Dari sini kita mengetahui, bahwa mendirikan pemerintahan Islami merupakan kewajiban, sekaligus kebutuhan yang mau tidak mau harus ditunaikan. Atas dasar inilah sampai saat ini Ikhwan di berbagai negara berupaya merealisasikan tarbiyah politik Hasan Al-Banna untuk mendirikan pemerintahan islami baik dengan mendirikan partai politik atau metode lain. Namun demikian, mendirikan pemerintahan Islami ini bukan hanya tugas Ikhwan dan siapapun yang berhasil mendirikan perlu didukung bersama.

Menegakkan eksistensi umat Islam

Pilar keempat dari tarbiyah politik Hasan Al-Banna adalah menegakkan eksistensi umat Islam agar mampu mengatur kehidupan masyarakat Islam di wilayah negaranya dan juga dunia internasional dalam satu ikatan di bawah panji Islam.

Islam telah membuktikan tegaknya eksistensi umat dalam skala besar, mengumpulkannya dengan aqidah yang satu, syariat yang satu, nilai-nilai yang sama, adab yang sama, pemahaman dan syariah yang sama serta dalam satu kiblat. Cukuplah mempersatukan umat dengan tiga perkara: pertama, kesatuan referensi (wihdatul maraji’iyah), semuanya berhukum dengan syariah Islam yang bersandar pada Al-Qur’an dan Sunnah; kedua, kesatuan tanah air Islam (wihdatu darul Islam), meskipun terdiri dari banyak negara yang jaraknya berjauhan; ketiga, kesatuan kepemimpinan (wihdatul qiyadah as-siyasiyah), yang diwujudkan dengan khalifah sebagai pemimpin tertinggi.

Menyadarkan kewajiban persatuan Islam

Pilar kelima ini melengkapi pilar keempat, yaitu membangun kesadaran wajib mempersatukan umat. Pilar ini merupakan tuntutan wajib dalam Islam sekaligus tuntutan aksiomatik secara duniawi.

Dalam hal ini tidak ada kontradiksi antara persatuan Islam dan nasionalisme yang kita kenal. Persatuan Islam juga tidak menganulir paham kebangsaan atau kesukuan. Dalam risalah dakwatuna, Hasan Al-Banna telah menjelaskan bagaimana sikapnya terhadap berbagai paham termasuk nasionalisme dan kebangsaan. Meskipun istilahnya sama, tetapi ada berbagai varian yang dimaksudkan dengan satu istilah itu. Dan karenanya, kita tidak boleh menggeneralisasinya.

Menyambut Sistem Undang-undang dan Parlementer

Terkadang sebagian orang dan sebagian ikhwan mendengarkan slogan “Al-Qur’an dusturuna” itu artinya mereka menolak hukum positif apapun. Akan tetapi sebenarnya, yang dimaksud dengan slogan itu adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan tertinggi, kepadanyalah kita kembalikan segala urusan. Maka aturan-aturan di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an.

Dengan demikian, boleh bagi umat Islam untuk membuat aturan-aturan yang lebih detail yang merupakan penjabaran dari Al-Qur’an untuk diimplementasikan dalam kehidupan praktis, serta aturan-aturan detail lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Aqidah dan syariat Islam.

Mengkritisi Multipartai dan Kepartaian

Pilar ke-7 dari tarbiyah politik Hasan Al-Banna adalah ketidaksetujuannya dengan partai-partai yang ada di Mesir saat itu serta ketidaksetujuannya terhadap multipartai. Hasan Al-Banna melihat bahwa banyaknya partai justru membawa mafsadat bagi umat karena yang terjadi adalah perpecahan umat akibat sikap fanatik pada partai. Di samping itu, partai-partai yang ada juga tidak mewakili umat secara benar, bahkan cenderung dibangun hanya untuk meraih kekuasaan tanpa memiliki basis ideologi Islam. Tidak banyak perbedaan program dari semua partai, tetapi semuanya ingin berkuasa dan mendapatkan keuntungan materi. Karenanya, Hasan Al-Banna lebih setuju pada konsep partai tunggal agar rakyat -Mesir khususnya, saat itu- bisa bersatu dan lebih mudah mencapai tujuan.

Pada pilar ke-7 inilah Dr. Yusuf Qaradhawi berbeda pendapat dengan Hasan Al-Banna. Karena partai tunggal justru mendatangkan mudarat yang lebih besar bagi umat, terutama munculnya diktatorisme seperti yang kemudian terjadi di Mesir saat Gamal Abdul Naser melancarkan revolusi lalu menghapus partai-partai dan menghimpun rakyat di bawah jargon “persatuan nasional”. Faktor ini mungkin belum disadari oleh Hasan Al-Banna sebelumnya. Meski demikian, Hasan Al-Banna telah mendapatkan pahala atas ijtihadnya, insya Allah.

Perlindungan bagi Kaum Minoritas dan Orang Asing

Inilah pilar ke-8 tarbiyah politik Hasan Al-Banna. Dan memang inilah Islam. Ia rahmatan lil ‘alamin. Islam pada dasarnya melindungi siapa saja yang tidak memusuhi Islam. Apalagi jika pihak non muslim itu tunduk di bawah naungan negara Islam. Ini sangat berbeda dengan paham kelompok-kelompok garis keras yang cenderung mengambil langkah kekerasan sebagai prioritas utama dalam bersikap menghadapi orang asing.

Dalam fakta sejarah, kita telah mendapatkan perlindungan Nabi kepada kaum Yahudi Madinah, perlindungan Umar pada Nasrani Palestina, juga perlindungan Shalahudin Al-Ayubi pada Nasrani Palestina, dan lain-lain. Saat Islam memegang kekuasaan, kaum minoritas akan terlindungi, karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Wallaahu a’lam bish shawab. (Muchlisin)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More