Bandung - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak menampik hingga kini menjadi sasaran intelijen yang hendak menyusup. Namun, PKS punya 'obat' untuk menangkal intelijen masuk ke dalam partainya.
"Memang hingga kini PKS jadi sasaran intelijen. Tapi PKS punya mekanisme untuk menjaga agar tak kesusupan (intelijen). Cara menangkalnya dengan memberikan training security awarnes atau pengetahuan pengamanan kepada kader-kader PKS," ujar anggota MPP PKS yang juga pengamat intelijen, Suripto.
Suripto mengungkapkan hal tersebut saat ditemui di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (6/5/2011).
Melalui security awarnes, tutur Suripto, setidaknya membantu mengetahui ciri-ciri dan identifikasi para penyusup dari kalangan intelijen. Sebab, tambah dia, disinyalir ada pihak yang kurang senang kalau PKS jadi partai peringkat tiga besar di Indonesia.
Guna menghindari penyusupan intelijen, sambung dia, antisipasi sudah digalakan mulai tingkat pusat hingga ranting. "Namun hingga kini kami belum menemukan (menyusupnya intelijen). Kami mencoba terus menangkal," ujarnya.
Kenapa PKS jadi sasaran intelijen? "Karena dianggap PKS itu mempunyai hubungan dengan gerakan internasional, khususnya sering disebut 'Ihwanul Muslimin'. Tapi sebetulnya enggak ada hubungan," tutur Suripto sembari menambahkan kalau PKS saat ini berencana membangun hubungan bersifat paradoks dengan Partai Komunis Cina.
Menurut Suripto, intelijen hinggap ke organisasi partai merupakan hal lumrah. Maka ia pun mengaku tak terkejut.
"Jangankan organisasi partai. CIA saja bisa disusupi, bahkan ada double agent. KGB juga bisa disusupi," tutup Suripto.(detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar